WANHEARTNEWS.COM - Aksi turun ke jalan memprotes kenaikan harga BBM bersubsidi belum surut. Tak hanya di Jakarta, demonstrasi masih digelar di sejumlah daerah di luar Jawa.
Hari ini, giliran buruh dari Buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Lampung demo menolak kenaikan BBM subsidi di pintu masuk Kantor DPRD Lampung.
Pimpinan Cabang FSPMI Lampung, Erik Mediarta mengatakan, pihaknya menuntut agar Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kota (UMK) di Provinsi Lampung bisa naik, menyesuaikan kenaikan BBM.
"Kami harap dengan naiknya BBM, UMP buruh juga bisa naik 10 hingga 20 persen," ujar Erik Mediarta dalam orasinya, Selasa (20/9).
Menurutnya, kenaikan BBM membuat buruh semakin terpuruk. Pasalnya, kebutuhan pokok lainnya ikut naik, sementara upah stagnan atau tidak mengalami kenaikan.
"Buruh sebelumnya terhantam kebijakan perusahaan atas pandemi covid-19 selama hampir tiga tahun, ditambah lagi kebijakan kenaikan harga BBM subsidi, makin susah saja kami ini," kata dia sebagaimana diberitakan Kantor Berita RMOLLampung.
Selain menuntut penolakan kenaikan harga BBM, dan meminta kenaikan upah, buruh juga menyampaikan menolak Undang-undang Omnibus Law. Aksi berjalan damai meski para buruh dihalau kawat berduri.
Sumber: RMOL