WANHEARTNEWS.COM - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta kembali menggaungkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan untuk maju pada Pemilu 2024.
Keinginan menduetkan Ketum Demokrat dan Gubernur Jakarta itu disebut datang dari tingkat akar rumput partai lambang mercy itu.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono mengklaim pihaknya sudah bertanya ke banyak kadernya dan mereka menyatakan ingin AHY-Anies berpasangan dalam Pilpres.
"Saya harus sampaikan, politik itu kan juga perlu kejujuran, politik itu kan harus aspiratif. Secara random saya tanya, 'Lo mau siapa', dan rata-rata di DKI maunya Anies-AHY atau AHY-Anies," ujar Mujiyono saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Partai Demokrat di Kantor DPD Demokrat DKI, Jumat (9/9/2022).
Meski dipasangkan, Mujiyono memastikan pihaknya ingin memajukan AHY sebagai Calon Presiden, sementara Anies sebagai Calon Wakil Presiden. Pasalnya, AHY merupakan ketua umum partai.
Sedangkan, Anies bukan orang partai dan membutuhkan kendaraan partai politik untuk bisa maju dalam kontestasi Pilpres 2024. Kendati begitu, Mujiyono mengakui tetap akan ada dinamika politik sebelum menentukan hal tersebut.
Terlebih, Demokrat juga perlu berkoalisi dengan partai lainnya apabila ingin mengusung Capres. Sebab, perolehan suara Demokrat pada Pilpres 2019 hanya 7,7 persen, masih jauh dari syarat ambang batas presiden atau presidential threshold 20 persen.
"Kalau di Demokrat harus AHY-Anies dong, kan kami punya kendaraan, kan yang punya STNK atas nama kami. Tapi ya namanya politik, ketum sih pasti berusaha," tuturnya.
"Ketum bangun partai, dan dinamikanya tentunya akan terus terupdate, entah dengan siapa (berkoalisi)," katanya menambahkan.
Selain itu, ia menyebut kepastian siapa yang akan diusung Demokrat pada pilpres mendatang akan diputuskan dalam Rapimnas yang akan digelar 15-16 September.
"Nanti di Rapimnas akan ketahuan. Rapimnas kan akan dilakukan 15-16 September, pasti nanti ada statement yang mengarah terkait koalisi," ucapnya.
Mujiyono juga mengatakan bahwa Demokrat tak mempersoalkan Pilkada DKI 2017. Saat itu diketahui AHY yang maju sebagai Calon Gubernur Pilkada DKI harus kalah dari Anies.
"Itu kan politik, dinamika masa lalu. Politik enggak boleh baperan, politik itu kan enggak ada teman yang abadi, kepentingan dan kesamaan visi yang kemudian yg membuat parpol menyatu," pungkasnya.
Sumber: suara