WANHEARTNEW.COM - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief memastikan pihaknya terus mendorong Lukas untuk memenuhi panggilan KPK. Andi menegaskan, Partai Demokrat tak akan menyembunyikan Lukas Enembe.
Selain Lukas, ia menerangkan Demokrat juga masih berusaha mencari Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP), yang diduga terlibat kasus suap pelaksanaan berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mamberamo Tengah.
"Pak Prof @mohmahfudmd soal berantas korupsi, Demokrat konsisten minta kader menghadapi jika terlibat. Tak tiru Harun Masiku disembunyikan sebuah partai," kata Andi Arief di Twitternya, Jumat (24/9).
"[Kami] persuasi pada LE agar hadir diperiksa KPK, pencarian RHP kami lakukan. Hanya LE sakit sulit komunikasi, RHP tak tahu ia di mana. Pak Prof @mohmahfudmd kami terus bantu KPK selama murni penegakan hukum," imbuh dia.
Meski begitu, Andi tetap yakin kasus yang menjerat Gubernur Papua sekaligus kader Partai Demokrat, Lukas Enembe, ada kaitannya muatan politis. Gubernur Papua itu dijerat tersangka oleh KPK terkait dugaan penerimaan gratifikasi Rp 1 miliar.
Andi mengatakan Lukas pernah menolak kursi eks Wagub Klemen Tinal diisi sosok usulan Presiden Jokowi. Ia berpendapat sikap itu berkaitan dengan penetapan Lukas sebagai tersangka KPK.
"Ancaman pada Pak LE dan calon wakil Gubernur Yunus Wonda muncul setelah Pak LE tolak Jenderal Waterpau usulan Pak Jokowi, karena Waterpau tak dapat dukungan partai meski maunya Presiden Jokowi," ujarnya membantah penjelasan Mahfud sebut tak ada rekayasa politik.
"Demokrat sadar bahwa pemberantasan korupsi kamilah partai yang paling mendukung dan konsisten. Tapi kami juga tahu betul bahwa sebelum mentersangkakan Pak LE, utusan Presiden menemui Demokrat agar kekosongan wagub diisi orang Jokowi. Dan, kami menolak memenuhi permintaan Presiden," imbuh dia.
Sumber: kumparan