WANHEARTNEWS.COM - Jurnalis senior Najwa Shihab didesak Sahabat Polisi Indonesia untuk melakukan permohonan maaf kepada polisi.
Hal ini terkait dengan kritik Najwa pada institusi polisi dan gaya hidup polisi.
Namun berbeda dengan Sahabat Polisi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo malah berpandangan berbeda. Dia menyebutkan bahwa orang yang paling pedas mengkritik polisi maka mereka lah sahabat Kapolri sesungguhnya.
Hal ini dinyatakan sendiri oleh Listyo Sigit dalam wawancara lamanya di acara Live Rosi Kompas TV yang tayang Desember 2021 lalu.
"Jangan ragu-ragu lagi saya sampaikan bahwa yang berani mengkritik paling pedas untuk polisi itu jadi sahabatnya Kapolri," ujar Listyo Sigit.
"Saya ingin memberi ruang kepada masyarakat, kita benar-benar ingin tahu apa yang dipikirkan masyarakat tentang polisi," tambahnya.
Listyo Sigit menyebutkan dia juga mengajarkan pada anggota polisi bahwa kritik adalah sesuatu hal yang dirasakan masyarakat pada polisi.
"Dan ini juga saya ajarkan pada anggota, dan ini loh yang harus kita perbaiki jangan istilahnya buruk muka cermin dibelah," tambahnya.
Diketahui sebelumnya, lembaga non-profit Sahabat Polisi Indonesia mendesak agar Najwa Shihab meminta maaf usai mengkritisi polisi.
Direktur Sosial dan Budaya Sahabat Polisi Indonesia, Tengku Zanzabela meminta Najwa Shihab meminta maaf Polri, karena pernyataan perempuan 45 tahun itu dianggap menyesatkan.
"Bijaklah berpikir dan bersikap, karena masih banyak polisi di daerah yang hidup jauh dari kata mapan.
Coba lah hidup bersama dengan kondisi Polri lebih lama lagi. Pelajari dan cermati apa yang ada sebenarnya teliti secara komprehensif dan objektif," ujar Zanzabela dalam keterangan resminya kepada wartawan, dikutip dari Suara.com, Senin (19/9/2022).
Video Kapolri yang diunggah kembali oleh akun Instagram nyinyir_update_official mengundang berbagai respons dari warganet.
"Sahabat polisi doang, sahabatan sama rakyat kecil dong," komentar warganet.
"Polisi memang harus berlapang dada menerima kritik dan jika tidak mau dikritik ya jangan berbuat sesuatu yang melanggar aturan," imbuh warganet lain.
"Mending jadi Sahabat Kapolri kayak mba Nana," tambah lainnya.
"Sakit enggak tuh, enggak dianggap sahabat," tulis warganet di kolom komentar.
"Negara ini bebas berpendapat ya pak. Apalagi pendapat atau kritikan itu nyata adanya, dengerin tuh," timpal lainnya.
Sumber: suara