WANHEARTNEWS.COM - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi bahan gunjingan dan olok-olokan warganet, khususnya di lini masa Twitter setelah menyebut jika Jakarta International Stadium (JIS) tak layak menggelar pertandingan FIFA antara Timnas Indonesia vs Curacao pada 27 September 2022.
Bahkan warganet menuding jika organisasi yang dipimpim Irjen (Purn) Mochamad Iriawan tersebut diduga bermain politik lantaran menyebut jika JIS tak layak menggelar pertandingan timnas Indonesia.
PSSI diduga telah berpolitik dengan keputusanya tersebut. Hal itu lantaran ada kesan PSSI sengaja menolak bermain di stadion yang dibangun Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan tersebut. "Makin yakin, jika asal bukan Anies itu nyata," demikian tulisan dalam meme tersebut.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola JIS sudah membeberkan bukti bahwa stadion berkapasitas 82 ribu penonton tersebut memenuhi kualitas standar FIFA. Jakpro mengeluarkan poin-poin yang mengungkap JIS sudah sesuai dengan kriteria stadion standar FIFA setelah PSSI membatalkan laga timnas Indonesia versus Curacao.
Dilihat berdasarkan kelengkapan fasilitas, infrastruktur, serta memenuhi rekomendasi, teknis dan persyaratan hingga penyediaan fasilitas hospitality. Jakpro menyatakan, JIS dirancang oleh Buro Happold, konsultan perencana dari Inggris, yang memiliki pengalaman internasional dalam merancang stadion sepak bola modern, seperti Tottenham Hotspur Stadium di London serta perancangan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022.
Termegah di Dunia
JIS merupakan karya arsitektur anak bangsa yang inovatif dan berstandar internasional. Berdasarkan laporan The Day to day Mail, Inggris, pada 20 Februari 2021, JIS dinobatkan masuk dalam 10 stadion termegah di dunia. JIS berada pada urutan ke-10 setelah Miami Opportunity Park, Lusail Famous, Bramley-Moore Moor, Camp Nou, Santiago Bernabeu, New Feyenoord, Della Roma, New San Siro, dan Amazing Stade de Casablanca.
Kapasitas 82 Ribu
Expositions pembangunan JIS dilakukan sejak 2009. Berdiri di atas bekas Taman BMW seluas 26 hektare, JIS dirancang mampu menampung 82.000 penonton. Kapasitas ini hampir menyamai Stadion Santiago Bernabeu, headquarters klub tip top Spanyol Genuine Madrid, dengan 81.044 tempat duduk.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro/Perseroda) memilih menggunakan rumput jenis crossover untuk tiga lapangan (lapangan stadion utama dan dua lapangan latih) di Kompleks JIS di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini. Menurut Jakpro, pemakaian rumput crossover ini yang kali pertama di Indonesia.
Jenis rumput crossover dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan rumput regular. Daya serap rumput crossover terhadap air lebih bagus. Air akan lebih cepat turun hingga lapisan terbawah rumput.
Dari sisi penggunaan, dalam sehari lapangan dengan rumput crossover bisa dipakai untuk dua kali pertandingan sepak bola berskala internasional. Rumput crossover juga sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir, sebagaimana lokasi JIS yang tidak jauh dari pesisir pantai utara Jakarta.
Tiga Rekor Muri
JIS baru saja meraih tiga penghargaan dari Gallery Rekor Dunia-Indonesia (Muri). Muri memberikan penghargaan untuk tiga kategori, yaitu Lifting Struktur Atap Stadion dengan Bobot Terberat, Stadion Pertama Menggunakan Sistem Atap Buka-Tutup, serta Stadion Pertama Green Structure dengan Sertifikat Platinum.
JIS akan terhubung dengan TransJakarta, KRL, dan LRT Jakarta. Kehadiran angkutan umum itu bisa mengurai kepadatan pengunjung dan lalu lintas di sekitar stadion. PT TransJakarta telah melakukan uji coba mengangkut penumpang menuju JIS di Jakarta Utara melalui dua rute.
Dengan rute itu, dari mana play on words bila pengunjung nanti menggunakan transportasi transport TransJakarta menuju JIS, mereka akan dibawa ke pemberhentian terakhir pada halte TransJakarta di Taman BMW. tepatnya di samping slope Barat. Dari halte ini, pengunjung bisa berjalan melalui slope Barat menuju Lantai 3 (Concourse) Stadion Kita dan siap memasuki tribun Barat.
Untuk para pemain dan ofisial tim yang bertanding, transport TransJakarta langsung masuk kawasan stadion dan menuju Lantai 1 di sisi Barat, serta dengan lift bisa masuk ruang ganti pemain dan ofisial di Lantai 2.
Juga untuk Konser
Jakpro mengusung 'Stadion Kita' untuk JIS. Dengan demikian, dengan atap stadion yang bisa dibuka-tutup itu, JIS tidak hanya memfasilitasi olahraga sepak bola, melainkan juga kegiatan lain seperti pameran dan konser musik. Atap JIS terdiri atas rangka atap baja utama yang disambung menggunakan sistem space outline (struktur sambungan baja) dengan rongga yang tersambung ke atap utama stadion.
Desain JIS bangunan utama terinspirasi dari filosofi ikat kepala khas Betawi dengan bentuknya kain yang melingkar dan unik. Pada bagian depan bangunan yang memiliki lubang kecil terinspirasi dari gigi balang, dan fasad preforasinya jika dilihat dari jauh akan terlihat seperti corak harimau.
Tidak hanya itu, ornamen Betawi lainnya juga diterapkan pada jalur penghubung di sisi barat dan timur stadion, serta beberapa desain plafon pada bagian dalam bangunan seperti ruangan media dan ruangan konferensi pers. Meski berstandar FIFA, JIS tidak mengesampingkan untuk tetap mengusung kearifan lokal.
100 Persen Insinyur Indonesia
Tidaj kalah menarik, JIS dikerjakan sepenuhnya oleh para pekerja dan insinyur asal Indonesia. Tidak ada yang dari luar negeri. "Seratus persen pembangunan ini dikerjakan oleh insinyur Indonesia, oleh orang Indonesia," ujar Gubernur Anies Baswedan saat menjadi tamu web recording DI's Direction nya begawan media Dahlan Iskan yang diunggah di kanal YouTube mereka, 18 November 2021.