WANHEARTNEWS.COM - DPRD Kabupaten Tangerang singgung maraknya aksi bunuh diri pada beberapa pekan belakangan ini terjadi ditengah masyarakat Kabupaten Tangerang.
Menurut Fraksi Demokrat, Aida Hubaedah maraknya aksi bunuh diri itu akibat imbas dari kenaikan harga BBM yang berdampak beberapa harga kebutuhan pokok. Sehingga beban masyarakat kian bertambah.
Untuk itu ia meminta pemerintah daerah agar dapat membantu meringankan beban masyarakat.
"Banyak masyarakat memilih mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri akibat himpitan ekonomi. Kami berharap kepedulian pemerintah daerah agar kejadian tersebut tidak terulang kembali," katanya Jumat (23/9).
Menanggapi pandangan umum fraksi Partai Demokrat, Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli enggan memberikan komentat terkait hal tersebut.
"Nanti akan disampaikan tanggapan pandangan umum fraksi-fraksi terkait penjelasan Bupati tentang nota keuangan Raperda APBD Tahun 2023 pada pekan depan secara tertulis," ungkapnya.
Sebelumnya, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp73 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 untuk mengatasi dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM.
Zaki menuturkan anggaran yang digunakan tersebut nantinya akan dialokasikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah melalui program bantuan sosial tunai.
Selain itu, kata Zaki anggaran sebesar itu nantinya akan digunakan untuk pengendalian ekonomi melalui beberapa sektor strategis. Diantaranya, seperti sektor kelompok usaha mikro dengan dialokasikan melalui unit pengelolaan dana bergulir (UPDB). Dan pemberian keringanan atau relaksasi pada sektor bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) serta pajak bumi dan bangunan (PBB).
"Alokasi anggaran ini tentu kita anggarkan untuk bantuan sosial tunai maupun penanganan dampak ekonomi di tiga sektor, pajak, UMKM dan Masyarakat," pungkasnya.
Sumber: poskota