WANHEARTNEWS.COM - Dewan Kolonel merupakan wadah bagi anggota DPR Fraksi PDIP untuk mendukung Ketua DPR Puan Maharani maju sebagai calon presiden 2024. Menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Johan Budi, Dewan Kolonel dibentuk sebagai tempat berkumpulnya penggemar Puan Maharani.
Johan menjelaskan, Dewan Kolonel akan berupaya untuk meningkatkan elektabiltas Puan Maharani. Kelompok ini memang dibentuk untuk mempersiapkan Puan dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Kendati demikian, Johan menyatakan, jika pada akhirnya Megawati tidak memilih Puan, ia dan anggota Dewan Kolonel lain siap mematuhi arahan Ketua Umum.
Kelompok yang dibentuk tiga bulan lalu ini diklaim telah diketahui dan disetujui oleh Puan Maharani. Mulanya, kelompok ini terdiri dari 6 orang, di antaranya Johan Budi sebagai inisiator, Trimedya Panjaitan sebagai koordinator, Hendrawan Supratikno, Masinton Pasaribu, dan Agustina Wilujeng.
Berikut deretan anggota Dewan Kolonel berdasarkan keterangan Johan:
Inisiator: Johan Budi S Prabowo
Koordinator: Trimedya Panjaitan
Komisi I: Dede Indra Permana, Sturman Panjaitan
Komisi II: Junimart Girsang
Komisi III: Trimedya Panjaitan
Komisi IV: Riezky Aprilia
Komisi V: Lasarus
Komisi VI: Adi Satriyo Sulistyo
Komisi VII: Dony Maryadi Oekon
Komisi VIII: My Esti Wijayati
Komisi IX: Abidin Fikri
Komisi X: Agustin Wilujeng
Komisi XI: Hendrawan Supratikno, Masinton Pasaribu
Keberadaan Dewan Kolonel Dibantah Sekjen PDIP
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, membantah keberadaan Dewan Kolonel. Menurut dia, para kader PDIP bersepakat dan disiplin bahwa terkait pilpres, hanya Megawati yang memutuskan.
“Wah tidak ada itu. Anggota partai berdisiplin bahwa terkait dengan Pilpres, Ibu Mega yang putuskan,” katanya kepada Tempo, Selasa, 20 Setember 2022.
Ia menyebut PDIP sudah berpengalaman menghadapi Pemilu. Karena itu, ia berharap para kader disiplin dan mengikuti arahan Megawati. “PDIP kan sudah punya pengalaman Pemilu berkali-kali. Jadi semua kader berdisiplin, jika tidak, sanksi disiplin akan ditegakkan,” ujarnya.
Sumber: tempo