WANHEARTNEWS.COM - Isi berita Acara Pemeriksaan (BAP) Susi, yang merupakan asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawathi, diduga bocor.
Melansir dari berbagai sumber, kebocoran BAP Susi itu diduga mengungkap kejadian sesungguhnya saat berada di Magelang.
Salah satu isi BAP Susi yang bocor adalah dia diduga mengintip dan mendengar Putri Candrawathi tengah merintih.
Rintihan Putri Candrawathi tersebut diduga istri Ferdy Sambo itu sedang berhubungan intim.
Hanya saja, tak diketahui ia berhubungan dengan siapa. Akan tetapi narasi yang berkembang terdapat dua versi, Putri Candrawathi dengan Brigadi J.
Lalu yang kedua adalah Putri Candrawathi berhubungan dengan ART sekaligus sopirnya, Kuat Ma'ruf.
Mengherankannya lagi, peristiwa ini tidak dilakukan saat rekonstruksi lalu. Ini berdasarkan permintaan Putri.
Sayangnya sejauh ini belum ada keterangan apapun dari penyidik terkait bocornya isi BAP dari Susi.
BAP Ferdy Sambo; Putri Diruda Paksa
Dalam keterangan Ferdy Sambo dalam BAP-nya, memberikan keterangan cukup mengejutkan.
Keterangan itu berdasarkan pengakuan Putri kepadanya, di mana sang istri disebutnya telah mendapat perlakuan kekerasan seksual oleh Brigadir J.
Sambo menulis, Brigadir J telah melakukan pemaksaan dan membanting Putri Candrawathi.
Di sisi lain, pengakuan Bripka Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer (Bharada E), mereka mengetahui Putri Candrawathi ditemukan di depan kamar mandi.
Akan tetapi mereka tak menemukan tanda-tanda ada peristiwa pelecehan seksual terhadap Putri. Saat itu Bripka Ricky bahkan menemui Putri di kamarnya dengan terbaring sakit.
Kendati begitu, Ricky juga melihat kalau Kuat Ma'ruf seperti orang kepanikan dan Susi dilihatnya sedang menangis.
Susi Seharusnya Dilindungi LPSK
Seorang YouTuber bernama Anjas Asmara di Thailand memberikan analisis terkait kasus pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga.
Menurutnya, Susi ini seharusnya mendapat perlindungan dari LPSK karena kesaksiannya dapat menjadi kunci.
Selain itu dia juga menilai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri tidak masuk akal.
Pertama, menurutnya tidak mungkin bisa seorang pelaku pelecehan pulang bersama rombongan dari Magelang ke Jakarta.
Lalu, Anjas melihat CCTV yang belakangan beredar, Brigadir J terlihat masih memberikan pelayanan dengan menurunkan barang-barang atasannya itu.
"Bahkan terlihat Brigadir J masih membawakan tasnya dan masih ada komunikasi, bahkan tes PCR bersama, terus karantina bersama, maka bisa kami sebutkan jika itu sebuah kejanggalan yang tidak masuk akal," terangnya, dikutip Disway.id Senin 26 September 2022.
Sehingga, motif pembunuhan Brigadir J ini sangat penting dan dapat mengubah arah perkara pidana yang akan menjerat Ferdy Sambo Cs.
Eks Ketum NasDem Sebut Putri Candrawathi dan Brigadir J Ada Kedekatan Emosional
Mantan Ketua Umum NasDem, Patrice Rio Capella membahas soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.
Rio meyakini adanya kedekatan emosional yang terjalin antara almarhum Brigadir J dengan Putri Candrawathi.
Ia juga yakin Brigadir J diperlakukan dengan perlakuan yang berbeda daripada ajudan-ajudan Ferdy Sambo yang lain.
Bahkan hingga kini isu pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi terus bermunculan.
"Begini, kita berspekulasi ya, satu hal bahwa ada kedekatan emosional antara PC dengan Yosua iya, yang membedakan Yosua di mata Bu PC dengan ajudan yang lain," kata Rio, dikutip dari video yang diunggah oleh kanal YouTube Uya Kuya TV pada Rabu, 21 September 2022.
"Ada kedekatan emosional, berarti ada perlakuan yang berbeda. Darimana itu? Ketika RR dan Bharada E dipanggil pulang, kemudian kelihatan Kuat Ma'ruf marah-marah, terus dia naik untuk ketemu sama Ibu PC, yang ditanya Ibu PC dulu kan 'Yosua dimana?'. Artinya kan RR yang berkaitan dengan peristiwa yang dianggap terjadi sebelumnya ketika mereka ada di luar rumah, yang ditanyakan adalah Yosua.
Dengan begitu, Rio meyakini adanya kedekatan yang berbeda antara Brigadir J dengan ajudan yang lain, terlebih kepada Putri Candrawathi.
Meski demikian, Rio tidak tahu persis apakah memang benar adanya aksi pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J di Palembang.
Justru ia menyebut yang bisa menjawab tentang pertanyaan itu hanya 4 orang saja yang ada di rumah Magelang.
"Apakah sampai pada perselingkuhan, sampai pada pemerkosaan atau kekerasan seksual? Menurut saya yang tahu itu hanya mereka-mereka bertiga atau berempat itu," pungkasnya.
"Karena yang tinggal di rumah itu ada 4 orang. Ibu PC, Yosua, Susi, dan Kuat. Inilah kemudian kalau mereka bersaksi, di dalam sidang pengadilan mengatakan 'memang ada perseligkuhan itu' dan Ibu PC mengakui, lalu saksi lain membantah itu, maka itu akan dihargai oleh hakim dalam sebuah persidangan," tuturnya menambahkan.
Sumber: disway