WANHEARTNEWS.COM - Jika tudingan ini benar, bertambah lagi orang-orang yang berusaha membuat Irjen Ferdy Sambo lolos dari jerat hukuman maksimal.
Baru-baru ini publik tanah air dikejutkan dengan pernyataan Prof. Muradi, Guru Besar Ilmu Politik & Keamanan Universitas Padjajaran yang menyatakan Irjen Sambo dilindungi oleh kakak asuhnya yang terus bergerilya mencari celah menyelamatkan Kaisar Sambo, sebutan warganet untuk Irjen Sambo dari jerat hukuman maksimal.
Adapun sosok yang dimaksud Muradi adalah seorang pensiunan Polri yang pernah menduduki jabatan penting di korps baju cokelat itu. Bahkan, sosok ini yang menjadi mastermind Kaisar Sambo di kepolisian.
Untuk itu dia meminta Tim Khusus (Timsus) Polri dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Joshua Hutabarat ini turut menyelidiki peran kakak asuh Irjen Sambo.
Jika sosok ini tidak disentuh, maka jalannya kasus akan terkesan masuk angin. Sambo pun diprediksi akan mendapat hukuman minimal dalam peradilan nanti.
"Padahal kan dia yang merusak semuanya. Harusnya dia hukumannya minimal 20 tahun, bisa seumur hidup atau hukuman mati," kata Muradi
Menariknya selain menyebut sosok ini yang memberikan jabatan Kadiv Propam kepada suami Putri Candrawathi itu. Muradi juga mengatakan, sosok kakak asuh ini adalah kaisar dari kaisarnya perjudian dan pertambangan.
Bahkan hubungan keduanya terjalin dengan baik sebelum skenario "polisi tembak polisi" berantakan yang mengantarkan Timsus Polri menetapkan lima orang tersangka.
Yakni Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Putri Candrawathi, Kuat Ma'aruf, dan Bripka RR.
“Mereka masih berkomunikasi, yang paling vulgar ketika Sambo nggak mengakui menembak, dalam rekonstruksi buat saya implisit dia masih punya power. Masih ada backup di situ," sebut Muradi kepada wartawan.
Tentu jika benar begitu besarnya kuasa kakak asuh Irjen Sambo ini. Harus menjadi perhatian semua pihak termasuk Kapolri.
Jangan sampai citra Polri terus turun gara-gara campur tangan kakak asuh Sambo yang membuat penyelidikan kasus tewasnya Brigadir J terkesan bertele-tele. ***
Sumber: suara
