WANHEARTNEWS.COM - Saat menghajar habis-habisan Riri Aprilia Kartin, polwan Brigadir IR juga melontarkan kalimat penuh kesombongan.
Kalimat sombong polwan Brigadir IR itu diunggah lewat video melalui akun Instagram Riri Aprilia Kartin.
Dalam kasus penganiayaan tersebut, Riri dihajar habis-habisan oleh Brigadir IR dan ibunya berinisial YUL.
IR adalah kakak dari pacar Riri, yang berinisial R. Sedangkan YUL adalah ibu R.
Alasan penganiayaan itu pun cukup menggelikan.
Hanya karena keluarga tak setuju R menjalin hubungan asmara dengan korban.
Usai dianiaya, disekap, dipukuli, ditampar dan disiksa, Riri pun melayangkan laporan ke Polda Riau.
Dalam unggahannya, Riri mengungkap keluarga IR minta agar dirinya mencabut laporan polisi.
Keluarga polwan sadis itu juga meminta agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
Itu sebagaimana dalam unggahan di akun Instagram Riri sebagaimana dikutip pojoksatu.id, pada Minggu 25 September 2022.
“Setelah memukuli saya secara membabi buta sampai saya mengalami trauma mental yang sangat parah seperti ini, mereka meminta saya dengan mudahnya untuk mencabut laporan saya dan diselesaikan secara kekeluargaan,”
“Apa kabar dengan perasaan orang tua saya?” tambah Riri.
Ia mengungkap, selama 27 tahun, dirinya tak sekalipun pernah mendapat pukulan dari orang tuanya meski melakukan kesalahan.
“Dan sekarang saat anaknya sudah dewasa begini dipukuli abis-abisan sama orang lain,” tuturnya.
Riri menyatakan, sekalipun dirinya berbuat kesalahan, tak sepantasnya mendapat perlakuan seperti yang dilakukan IR dan YUL.
“Sampai saya dikurung oleh kakak dan ibunya di kamar dimatikan lampu terus dipukul sejadi-jadinya?” sambungnya.
Kalimat Sombong Brigadir IR
Dalam unggahan itu, Riri Aprilia Kartin juga mengungkap kalimat sombong polwan Brigadir IR saat menghajarnya.
“Dia selalu menyebut dirinya ‘Saya ini polwan, saya ini brigadir, saya ini polisi. Jangan sepelekan saya!” beber Riri.
Ia pun menyesalkan sikap IR yang terkesan mentang-mentang anggota Polri lalu bisa berbuat seenaknya.
Apalagi alasan ia dihajar habis-habisan hanya karena tak setuju dirinya berpacaran dengan adiknya.
“Apakah pantas seorang anggota polwan melakukan kekerasan dengan sesama wanita?” kata dia.
“Hanya karena dia tidak terima saya masih berkomunikasi dengan adiknya?” heran Riri.
Akibat penganiayaan yang dilakukan IR dan ibunya itu, Riri mengaku mengalami trauma.
Apalagi, dia dihajar di depan orang-orang yang hanya bisa menyaksikan tanpa bisa memberikan pertolongan.
“Demi Allah saya sangat trauma atas kejadian tadi malam,” ungkapnya.
“Sekarang saya lagi masa pemulihan fisik saya yang sakit dan mental saya,” tandasnya.
Unggahan Riri Aprilia Kartin itu kemudian viral di media sosial.
Saat ini, polwan Brigadir IR dan ibunya YUL tengah menjalani proses hukum oleh penyidik Ditrekrimum Polda Riau.
Sumber: pojoksatu