WANHEARTNEWS.COM - Koalisi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Partai NasDem dan Partai Demokrat dikabarkan akan segera menggelar deklarasi plus pengumuman pasangan calon presiden dan wakil presiden pada November mendatang. Ketiganya saat ini dinilai masih alot dalam membahas soal calon wakil presiden yang akan menjadi pendamping Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin, menyatakan bahwa ketiga partai berpeluang besar untuk sepakat mengusung Anies sebagai calon presiden. Akan tetapi, dia menilai pembahasan untuk calon wakil presiden akan alot.
Menurut Adi, yang menjadi kendala adalah kukuhnya Partai Demokrat untuk memasukkan nama Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden.
"Tiga partai bisa saja sepakat dengan capres Anies, tapi bagaimana dengan cawapresnya? Saya yakin Demokrat akan ngotot dengan ketua umum mereka, AHY," kata Ujang, Rabu, 28 September 2022. "Kalau Demokrat mau mengalah, pasti sudah selesai pembahasan."
Hal senada dilontarkan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. Dia menilai Demokrat berkeras mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres karena merasa dibutuhkan oleh Partai NasDem dan PKS.
"Demokrat pasti pasang harga mati AHY cawapres. Apalagi koalisi NasDem dan PKS saja tak akan cukup untuk mengusung Anies," ujar Adi.
Sebelumnya politikus NasDem, Zulfan Lindan, menyatakan bahwa partainya bersama PKS dan Demokrat hampir pasti akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Menurut dia, Anies paling berpeluang besar diantara kandidat lainnya.
"Belum diputuskan sepenuhnya, tapi 90 persen hampir pasti Anies,” kata Zulfan, Rabu, 28 November 2022.
Zulfan pun menyatakan bahwa nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono masuk ke dalam daftar calon wakil presiden yang selama ini kerap mereka bahas. Dua kandidat lainnya adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Nama-nama tersebut tentu akan dirembukkan, termasuk dibahas di lingkup internal partai masing-masing juga,” kata Zulfan.
Sementara Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, menyatakan bahwa pihaknya mengusulkan agar penentuan pasangan calon dilakukan dengan metode survei. Menurut dia, metode tersebut digunakan untuk menemukan pasangan yang ideal untuk diusung pada Pilpres 2024.
"Masing-masing partai bisa mengajukan aspirasinya, nanti diseleksi mana yang optimal dan ideal sebagai pasangan capres-cawapres. Kami akan pakai metode survei dengan beragam simulasi," ujar Kholid dalam kesempatan berbeda.
Sumber: tempo.