Kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM (Pertalite, Solar, hingga Pertamax) merupakan kebijakan yg tidak bijak, bahkan dapat dikatakan kebijakan yg membajak hak rakyat. Sudah dapat dipastikan kenaikan harga BBM akan diikuti oleh kenaikan biaya transportasi dan harga bahan-bahan pokok. Jika ini terjadi maka rakyat akan semakin sengsara, dan sulit utk bangkit pasca pandemi sebagaiman yg sering didengung-dengungkan dalam rangka G-20 (Recover Together, Recover Stronger atau Bangkit bersama, bangkit lebih kuat).
Ketakbijakan baru ini menunjukkan secara nyata bahwa Pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah rezim yg tidak pro rakyat, tidak peduli terhadap rakyat, dan abai terhadap amanat penderitaan rakyat. Janganlah kalau rakyat tidak bereaksi atau diam itu berarti setuju. Sebagian besar rakyat diam karena sudah apatis dan kehilangan harapan, apalagi jika bangkit melawan dengan demonstrasi akan dihadapi secara represif/dengan kekerasan oleh aparat keamanan sehingga menimbulkan korban luka-luka bahkan mati.
Sebenarnya kalau Pemerintah bersimpati dan peduli terhadap rakyat, Pemerintah dapat menempuh cara-cara cerdas, seperti dengan menghentikan pembangunan infrastruktur yg memakan biaya tinggi tapi akhirnya banyak yg terbengkalai. Bahkan kalau Presiden arif-bijaksana dia dapat menahan ambisi utopisnya untuk membangun Ibu Kota Baru yg memerlukan dana besar. Juga, krisis yg dihadapi bangsa dan negara terakhir ini harua dapat diatasi dengan membasmi korupsi secara serius. Betapa banyak uang negara/uang rakyat yg dirampas oleh para penjahat, termasuk pejabat yg banyak disebut memanfaatkan jabatannya utk menjarah aset negara utk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Itu semua adalah bentuk kezaliman yg nyata.
Sehubungan dengan itu, mengimbau kepada rakyat utk bersabar. Bagi rakyat seperti mahasiswa dan buruh, yg saya dengar akan berunjuk rasa, tentu itu adalah hak sebagai warga negara, dan penyambung aspirasi rakyat, yg seyogyanya didengar dan diperhatikan oleh Pemerintah dan para wakil rakyat.
Bagi mereka yg pesimis aspirasi rakyat akan didengar dan diperhatikan oleh mereka yg berwajib dan berwenang, tersisa cara ampuh: Berdoalah ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Mendengar. Doa kaum yg dizalimi tak berjarak dengan Allah SWT. Doakan kebenaran akan tiba dan kebatilan akan sirna; Doakan keadilan akan datang dan kezaliman akan tumbang.
Prof M. Din Syamsuddin, guru besar UIN Jakarta dan mantan Ketum PP Muhamadiyah