WANHEARTNEWS.COM - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bersilaturahmi dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) di kediamannya di Kampar, Riau pada Kamis (8/9). Muzani didampingi jajaran DPP, DPD, DPC, hingga anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten setempat.
Silaturahmi ini didahului dengan pembacaan zikir dan doa yang dipimpin oleh UAS. Hal ini dimaksudkan untuk keselamatan bangsa dan negara. Kegiatan ini bagian dari rangkaian kunjungan Partai Gerindra ke sejumlah ulama dan ponpes di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Menurut Muzani, silaturahmi ini merupakan upaya Partai Gerindra untuk terus menjalin hubungan baik dengan tokoh masyarakat seperti ustaz, ulama, kiai, dan habaib. Sebab, kata Muzani, ustaz, kiai, ulama, dan habaib adalah orang-orang yang menjadi simbol rakyat sebagaimana pesan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Pak Ustaz, sebelum kami ke sini. Kami berjumpa dengan Pak Prabowo. Beliau menyampaikan salam hormat untuk Ustaz dan keluarga besar Ustaz. Beliau meminta maaf karena belum bisa berjumpa langsung dengan Ustaz karena kesibukan beliau saat ini," kata Muzani di lokasi, disampaikan dalam rilis, Kamis (8/9).
"Pak Prabowo menyampaikan kepada kami, Insyaallah dalam waktu dekat beliau berkesempatan untuk bersilaturahmi langsung dengan ustaz, beserta para ulama, kiai-kiai, habaib, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya," imbuh Muzani.
Di hadapan UAS, Muzani menyampaikan pesan yang selalu disampaikan Prabowo kepada seluruh kader Gerindra. Seorang ustaz, kiai, ulama, dan habaib itu adalah simbol kehidupan rakyat. Itu sebabnya, agar tidak ada kesalahan dalam menangkap aspirasi rakyat, maka dekatilah ulama. Karena mereka adalah representasi dari kondisi kesejahteraan rakyat-rakyat di daerah.
Muzani mengatakan, perjuangan sebagai anggota dewan dan partai politik tidak berbeda jauh dengan berjuang di dunia militer.
"Pak Prabowo selalu mengingatkan kami sebagai pengurus partai agar tidak salah dalam menangkap harapan, semangat, dan cita-cita rakyat. Kata Pak Prabowo, posisi kalian tidak beda dengan kami yang ada di militer. Di militer mengelola pasukan dengan senjata. Komandan militer begitu salah perintah fatal, bisa jadi korban perang, tidak ada perdamaian, ekonomi lumpuh. Tapi begitu komandan memimpin dengan baik dan benar, maka tercipta perdamaian, ketenangan rakyat, dan ekonomi tumbuh," jelas Wakil Ketua MPR itu.
"Di partai politik juga sama. Tidak boleh salah dalam mengambil keputusan dalam menerka kemauan rakyat. Supaya kita pas dalam memperjuangkan aspirasi rakyat maka kata Pak Prabowo dekatilah simbol-simbol rakyat, simpul-simpul umat, siapa? Ya ulama, kiai, ustaz habaib dan tokoh-tokoh masyarakat. Karena mereka adalah orang-orang yang menjadi titik kumpul rakyat. Kalau mau lihat kehidupan rakyat di sekitar situ, maka datangi lah mereka," imbuh Muzani.
Menurut Muzani, mengelola negara Indonesia memerlukan semangat gotong royong. Tidak mungkin bisa Indonesia dengan keberagaman suku, budaya, bahasa, dan agama hanya dikelola oleh satu kekuatan politik.
"Tidak mungkin mengelola negara sebesar indonesia hanya dikelola satu partai, satu kekuatan politik. Mengelola Indonesia dengan aneka etnis, budaya, agama dan ribuan pulau harus bersama sama. Semua kekuatan yang ada harus diajak bersama-sama terlibat dalam proses bernegara," tutur dia.
"Karena negara ini punya rakyat, bukan punya satu kelompok atau satu kekuatan. Mari kita mengelola bareng-bareng negara Indonesia yang kita cintai ini," tutup Muzani yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPR RI itu.
Turut mendampingi Muzani dalam silaturahmi dengan UAS yakni Waketum Gerindra Gus Irfan Yusuf Hasyim, Ketua DPD Gerindra Riau Muhammad Rahul, Ketua OKK Prasetyo Hadi, Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad, dan jajaran anggota DPRD Provinsi Riau.
Prabowo sudah mendeklarasikan diri siap maju di Pilpres 2024. Ini kali ketiga ia bakal menjadi capres kalau betul-betul nanti ditetapkan.
Sumber: kumparan