WANHEARTNEWS.COM - Belum usai dengan Bjorka dan DESORDEN, kini hadir sosok hacker lain yang menjual diduga database polri di forum Breached.
Sebelumnya, Indonesia dihebohkan dengan kehadiran sosok Bjorka yang membocorkan data pribadi yang diduga telah ia ambil dari database milik Kominfo.
Tak hanya itu saja, Bjorka kemudian mulai membocorkan data-data dari beberapa pejabat di Indonesia dan juga memberi beberapa kritikan serta ancaman.
Atas dasar hal tersebut, Bjorka kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan sosoknya masih dalam pencarian dari tim khusus yang dibentuk pemerintah.
Sementara Bjorka masih dalam tahap pencarian, hadir sosok hacker dengan nama DESORDEN yang mengaku telah bertanggung jawab atas kebocoran data milik anak perusahaan pertamina.
Sedikit berbeda dengan Bjorka, DESORDEN merupakan kelompok hacker terkenal yang sudah berulang kali membobol sistem keamanan perusahaan internasional seperti Acer.
Namun, kehadiran DESORDEN tampaknya tidak seperti Bjorka yang sangat fenomenal karena data yang ia curi cenderung mengarah ke perusahaan saja dan tidak menyenggol masyarakat atau pemerintah.
Di sisi lain, kemudian hadir seorang hacker dengan nama pengguna MEKI pada forum yang sama dengan Bjorka maupun DESORDEN.
Pada Rabu, 21 September 2022, MEKI membuat postingan di breached.to dengan judul “26M DATABASE NATIONAL POLICE IDENTITY OF INDONESIA REPUBLIC.”
Ia mengaku bahwa telah membobol database diduga milik Polri berisikan 26 juta data identitas dari polisi nasional Indonesia dan berniat untuk menjualnya di forum tersebut.
Ia menuliskan bahwa data tersebut berisikan pangkat, NRP, nama lengkap, jabatan, foto, daerah, password, email, KTP, identitas personal, identitas kesatuan, nomor ponsel, dokumen penting, lokasi, dan masih banyak lagi.
Dalam postingannya tersebut, MEKI bahkan melampirkan foto yang menunjukkan tabel berisi data-data pribadi diduga anggota kepolisian Indonesia, beserta pangkat, jabatan, dan nomor ponsel.
Tak hanya itu saja, bahkan ia melampirkan daftar riwayat hidup dari seseorang yang berisikan data-data lengkap dari KTA sampai golongan darah.
MEKI juga melampirkan dokumen yang menunjukkan RAB atau detail anggaran yang diduga milik kepolisian.
Ia menjual database dengan jumlah 26 juta data tersebut seharga 2K dollar atau sekitar 30 juta rupiah.
Tak hanya menjual data saja, hacker yang satu ini juga memberi kritikan dan sindiran terhadap polri melalui postingan tersebut.
“Polri telah menghabiskan banyak uang hanya untuk membangun server atau website sederhana (karena mereka tidak peduli dengan kerentanan pada website yang mereka kelola),” tulisnya jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
“Kali ini saya berniat untuk menjual data valid dan dokumen penting dengan harga yang terjangkau. karena polisi di Indonesia tidak lagi di jalur yang benar, tapi sering mempersulit dan menjatuhkan orang miskin,” tambahnya.
Hingga saat ini, belum diketahui apakah kehadiran hacker baru ini berhubungan dengan Bjorka atau tidak.
Akan tetapi, terdapat kemiripan dari tindakan yang dilakukan oleh hacker dengan nama pengguna MEKI ini dengan sosok Bjorka.***
Sumber: ayojakarta