WANHEARTNEWS.COM - Pernyataan para pejabat negara yang menyebut bahwa subsidi bahan bakar minyak jenis Pertalite bagaikan membakar uang membuat pikiran ekonomi senior DR. Rizal Ramli terganggu.
Saking kesalnya, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu menyebut mereka yang menyatakan “bakar uang subsidi” sebagai pejabat dan ahli abal-abal.
“Mohon maaf mayoritas yang pakai Pertalite itu 120 juta pengendara sepeda motor, yang menggunakan motornya untuk bekerja dan mengantar istri dan anak,” ujarnya kepada redaksi, Senin (19/9).
Pria yang akrab disapa RR ini menjelaskan, sebanyak 240 juta rakyat Indonesia rata-rata adalah golongan menengah bawah. Mereka bukan orang kaya yang bergelimang harta.
Sementara sisanya atau sebanyak kurang lebih 35 juta orang Indonesia adalah kalangan menengah ke atas. Biasanya, mereka menggunakan BBM jenis Pertamax dan Solar non subsidi untuk kendaraan.
Singkatnya, Rizal Ramli menolak anggapan yang menyebut subsidi BBM layaknya membakar uang. Menurutnya, pembakaran uang negara justru datang dari pejabat yang tidak kompeten.
Mereka dengan ugal-ugalan mencari utang tanpa memikirkan besaran bunga utang luar negeri. Dalam catatan Rizal Ramli, bunga utang tersebut lebih tinggi 2 persen dibandingkan dengan negara yang ratingnya lebih rendah dari Indonesia.
“Sehingga tahun depan, Indonesia harus bayar bunga utang saja Rp 441 trilliun dengan cara ngutang/i> lagi. Pemerintah Jokowi sudah terikat pinjol. Itu yang harus dikurangi, dengan negosiasi utang, bukan bikin sedih 240 rakyat Indonesia! Ngerti!” tutupnya.
Sumber: RMOL