WANHEARTNEWS.COM - Ukraina tidak bersedia disebut satu bangsa dengan Rusia setelah apa yang dilakukan pemerintahan Vladimir Putin selama ini.
Dalam postingan di Telegram, menurut laporan CNN, Senin (12/9) Presiden Volodymyr Zelensky menulis kalimat menohok yang ditujukam untuk Rusia.
“Apakah Anda masih berpikir bahwa kita adalah 'satu bangsa? Apakah Anda masih berpikir bahwa Anda dapat menakut-nakuti kami, menghancurkan kami?"
Postingan yang ditulis pada Minggu itu muncul setelah pasukan Ukraina berhasil membuat kemajuan pesat dengan merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia dan membuat tentara Rusia kocar-kacir melarikan diri dari beberapa titik di Kharkiv (orang Rusia menyebutnya Kharkov).
Zelensky juga menohok Rusia dengan mengatakan bahwa Ukraina dan para sekutunya tidak akan gentar dengan ancaman Rusia yang akan menahan gasnya dan menciptakan krisis energi di seluruh Eropa.
“Baca bibirku: Tanpa gas atau tanpamu? Tanpamu. Tanpa cahaya atau tanpamu? Tanpamu. Tanpa air atau tanpamu? Tanpamu! Tanpa makanan atau tanpamu? Tanpamu,” tulis Zelensky berapi-api.
“Dingin, kelaparan, kegelapan, dan kehausan tidak menakutkan dan mematikan bagi kami seperti 'persahabatan dan persaudaraan Anda,'” tambahnya. “Tetapi sejarah akan menempatkan segalanya pada tempatnya. Dan kami tetap memiliki gas, cahaya, air, dan makanan … dan TANPA Anda!”
Runtuhnya pertahanan Rusia sepanjang akhir pekan kemarin, bukan saja disambut gempita oleh Ukraina dan Uni Eropa, tetapi juga disambut dengan kritikan pedas oleh para pejabat Kremlin sendiri. Bagaimana bisa Rusia meletakkan wajahnya setelah berbagai ancaman dan sekarang malah menarik mundur pasukan?
Meskipun telah kalah telak, pasukan Rusia tetap nekad melakukan serangan balik dengan meluncurkan rudal ke infrastruktur penting yang akhirnya membuat listrik padam di Kharkiv dan Donetsk dan membuat rakyat sipil menderita.
“Bahkan melalui kegelapan yang tak tertembus, Ukraina dan dunia beradab dengan jelas melihat aksi teroris ini. Serangan rudal yang disengaja dan sinis terhadap infrastruktur sipil yang kritis. Tidak ada fasilitas militer,” kata Zelensky.
Sumber: RMOL