WANHEARTNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginstruksikan agar seluruh apotek dan tenaga kesehatan menyetop sementara penjualan dan tidak meresepkan obat sirup. Arahan itu buntut dari 206 anak mengalami gagal ginjal akut misterius yang membuat 99 anak meninggal dunia.
Obat sirup biasa diminum oleh anak-anak lantaran rasanya yang manis dan lebih mudah ditelan. Lantas apa alternatif selain obat sirup jika anak mengalami demam? Ahli Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengatakan jika anak mengalami demam, baiknya diberi air putih yang lebih banyak agar tidak dehidrasi. Sebab, pada saat demam, tubuh membutuhkan cairan lebih banyak. “Yang penting jangan sampai dehidrasi,” ujarnya kepada Tempo pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Selain itu, anak dapat diberikan kompres untuk menurunkan suhu. Zullies juga mengingatkan agar mengonsumsi makanan sehat untuk mempercepat proses pemulihan. Namun, jika demam tidak kunjung turun, orang tua dapat meresepkan obat tablet yang dibuat menjadi puyer.
Pada penggunaan obat tablet, Zullies mengatakan untuk tidak menggerus obat sendiri dan menyarankan untuk meminta bantuan tenaga kesehatan atau apotek terdekat.
Ia menambahkan apabila ingin menggunakan obat yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter, baiknya tetap meminta bantuan tenaga kesehatan untuk menggerus atau meraciknya karena untuk membuat obat puyer perlu teknik tersendiri. "Masyarakat disarankan tidak meracik sendiri karena tidak semua obat itu bisa dan boleh digerus. Ada teknik sendiri bikin puyer tidak asal," ujarnya.
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM itu mengatakan untuk mengatasi rasa pahit di obat puyer, orang tua bisa menambahkan madu dengan cara dilarutkan sedikit dengan air dan ditambah madu di sendok obat.
Selain pemberian obat tablet yang dipuyerkan, anak juga dapat diberikan obat demam khusus yang dimasukkan lewat dubur. Menurut Zullies, hal tersebut aman dilakukan selama sesuai dengan dosis yang ditentukan.
Adapun Zullies tidak begitu menyarankan penggunaan obat herbal, lantaran tidak ada obat herbal yang secara spesifik dapat menyembuhkan demam. Menurut dia, obat herbal memiliki sfat yang terlalu umum untuk menyembuhakan berbagai penyakit. “Herbal belum bisa menggantikan peranan obat sintetis,” ucapnya.
Sumber: tempo