Mengharukan! Cerita Tukang Becak Berterima Kasih ke Anies: Dulu Zaman Ahok Becak Digembok dan Disita -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengharukan! Cerita Tukang Becak Berterima Kasih ke Anies: Dulu Zaman Ahok Becak Digembok dan Disita

Senin, 10 Oktober 2022 | Oktober 10, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-10T04:26:46Z

WANHEARTNEWS.COM - Perwakilan dari tukang becak se-Jakarta, Udin juga ikut menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Anies Baswedan. Ia mengklaim semenjak Anies memimpin Jakarta, hidupnya menjadi jauh lebih baik ketimbang sebelumnya.

Udin mengatakan, di era Gubernur Sutiyoso, dirinya sangat tersiksa dalam menjalankan pekerjaannya sebagai tukang becak. Pasalnya, Suriyoso saat itu melarang becak untuk beroperasi.

"Waktu jamannya Sutiyoso, becak udah diumpetin ke kali, juga masih digaruk (disita)," ujar Udin di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (9/10/2022).

Terlebih lagi ketika era Gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Bahkan becak yang sedang diparkir dan tidak dioperasikan juga diangkut oleh Satpol PP.

"Jaman Ahok apa lagi, becak ditaruh (dan) digembok, digaruk. Gemboknya dibongkar," ucapnya.

Alasan penyitaan becak itu berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Aturan ini lantas dibongkar oleh Anies agar becak bisa beroperasi.

Begitu regulasi baru dijalankan, Udin mengaku jauh lebih tenang. Ia tetap boleh mengayuh becak meski tak boleh di jalan protokol dan hanya di perkampungan.

"Selama bapak Anies menjabat Gubernur DKI, kami sebagai pengayuh becak Jakarta merasa tenang, aman, tidak diuber-uber lagi oleh Satpol PP," kata Udin.

"Sebenarnya kan tukang becak ini enggak mangkal di jalan protokol, (tapi) di kampung-kampung, di sekolahan, pasar, mana sih enggak ada protokol. Di apartemen masa digaruk pak, diambil becaknya (pas) jaman ahok. Haduh, benar-benar," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan ucapan terima kasih dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dalam acara silaturahmi bersama Gubernur dan Wakil Gubernur dengan JRMK di pelataran Fatahilah, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (9/10/2022).

Dalam acara itu, para peserta menjelaskan soal cerita mengenai hidupnya yang kini disebut lebih baik setelah Anies menjabat. Misalnya salah seorang perwakilan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mengaku tak lagi dikejar-kejar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) selama berdagang.

"Selama lima tahun ini, saya merasakan menjadi manusia. Dulu saya ditembak, dikejar-kejar pak. Sekarang sudah tidak lagi," ujar pria itu di atas panggung.

Selanjutnya, JRMK juga menampilkan presentasi soal sejumlah program penataan kampung di Jakarta. Mulai dari Kampung Akuarium, Kampung Bayam, dan Kampung Kunir.

Kendati demikian, masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang belum selesai dikerjakan dalam urusan dokumen dan administrasi.

Setelah itu, Anies juga menyalami para warga yang hadir. Bahkan, mereka juga memberikan dukungan untuk Anies maju sebagai Presiden.

"Maju lagi pak, jadi Presiden," kata salah seorang warga.

Setelah acara selesai, Anies menyebut kegiatan ini berbeda dari perpisahan lainnya. Anies bahkan mengaku terharu mendapatkan ucapan, jabat tangan, hingga pelukan dari para warga dari JRMK.

"Bagaimana tidak terharu menyaksikan rakyat kecil mengungkapkan kebahagiaan karena bisa hidup tenang, layak, bisa mencari mata pencaharian dengan layak dan baik," kata Anies.

Ia mengaku terharu karena ucapan terima kasih ini datang dari warga miskin kota yang selama ini terpinggirkan. Ia menganggap berbagai program yang dituntaskan untuk mereka merupakan bentuk keperbihakan pada keadilan.

"Masih banyak kampung-kampung di Jakarta yabg haris dituntaskan dan ini adalah harapannya tanggung jawab dari Pemprov yang secara berkelanjutan secara estafet harus terus dituntaskan," pungkasnya.

Sumber : suara
×
Berita Terbaru Update
close