WANHEARTNEWS.COM - Adik Brigadir J, Mahareza Rizky Hutabarat, menceritakan situasi tegang yang dialaminya sebelum mengetahui bahwa abangnya sudah tewas di rumah dinas Ferdy Sambo, ia bahkan sempat bermain ke rumah pribadi eks Kadiv Propam itu di hari penembakan.
Awalnya, Reza disuruh salah satu ajudan Ferdy Sambo yang bernama Daden untuk mendatangi Biro Provos. Saat sudah sampai di sana, ia diminta untuk menghubungi Bripda Nofryanto yang merupakan orang Provos.
Bripda Nofryanto kemudian mengajak Reza untuk naik ke lantai tiga, tapi di sana mereka hanya saling berdiam diri tanpa berbicara apa pun.
Sekitar 15 menit mengalami keheningan itu, Reza pun bertanya, “Bang, ini kenapa ya?”
Bripda Nofryanto menjawab, “Udah tunggu aja.”
Di ruangan tersebut, Reza juga sempat melihat Bripka RR di ruang pemeriksaan paling ujung. Awalnya adik Josua itu ingin menyapa saat itu juga, tapi ia mengurungkannya dan berpikir akan menyapanya nanti.
Setelah itu, Reza diajak Bripda Nofryanto untuk turun ke lantai satu dan menunggu di tempat piket penjagaan Provos. Di situ, ia sempat berpapasan dengan salah satu terdakwa kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir J, Hendra Kurniawan.
“Duduk sana, banyak banget orang Paminal masuk, termasuk Pak Hendra Kurniawan. Sempet papasan (dengan Hendra),” ucapnya dikutip Populis.id dari kanal YouTube Irma Hutabarat – HORAS INANG yang diunggah pada Selasa (25/10/2022).
Melihat banyaknya orang Paminal dan Provos yang mondar-mandir, Reza sempat ketakutan hingga ia berinisiatif untuk bertanya ke abangnya, Brigadir J, berharap ia bisa membantunya.
“Saya kan ketakutan, kayak mikir ‘ini sampe banyak orang Paminal, orang Provos, banyak yang liatin saya, kenapa ya?’” pungkas Reza.
Ia melanjutkan, “Sempet juga jam 8 tuh saya chat abang. Saya udah ketakutan banget, was-was, langsung nge-chat (Josua) kan ‘Bang, ini adek dipanggil ke Biro Provos kenapa ya?’.”
Sayangnya, pesan Reza tidak terkirim ke Brigadir J. Ia kembali berupaya dengan membeli paket telepon biasa menggunakan pulsa dan kemudian menelepon sang kakak. Namun, lagi-lagi ia tidak bisa terhubung dengan abangnya itu.
Padahal, menurutnya Brigadir J jarang mematikan ponselnya dan pesannya selalu tetap terkirim meski sedang tidur.
Reza menyampaikan, “Cuma pas ngechat itu ceklis, enggak masuk, via WhatsApp kan. Langsung mikir ‘abang jarang nih HP-nya mati’. Enggak pernah (mati), walaupun dia tidur itu pasti kalau kita ngechat bakalan masuk terus-terusan.”
“Sempet juga Reza bikin paketan nelepon via pulsa biasa kan, Reza telepon ‘nomor yang Anda tuju tidak dapat dihubungi’,” lanjutnya.
Setelah mengalami situasi tersebut, Reza akhirnya diberitahu soal kematian Brigadir J dengan narasi tembak-menembak sesuai skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo.
Sumber: populis