WANHEARTNEWS.COM - Pemilik baru Twitter, Elon Musk, dikabartelah memecat jajaran eksekutif puncak perusahaan teknologi tersebut usai menyelesaikan akuisisi senilai USD 44 miliar atau setara RP 684 triliun.
“Musk memecat Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde pada Kamis (27/10)” ungkap orang-orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters yang dikutip, Minggu (30/10).
Hal tersebut dilakukan lantaran Elon Musk menuduh mereka (para petinggi Twitter) menyesatkan dirinya dan investor lainnya atas jumlah akun palsu di platform Twitter.
Berdasarkan firma riset Equilar, para eksekutif Twitter pasca dipecat menerima pembayaran pemisahan dengan total sekitar USD 122 juta atau sekitar Rp 1,89 triliun.
Reuters juga melaporkan, bahwa Elon Musk memberhentikan 4 eksekutif teratasnya itu dalam upaya untuk menghindari uang pesangon dan penghargaan saham yang tidak diberikan.
Dalam hal ini Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Namun di sisi lain, Direktur Penelitian Equilar, Courtney Yu mengatakan, kepada Reuters pada hari Jumat bahwa eksekutif Twitter yang dipecat harus mendapatkan pembayaran (pesangon).
“Terkecuali Elon Musk memiliki alasan yang kuat untuk penghentian, dengan penyebab dalam kasus ini biasanya karena mereka melanggar hukum atau melanggar kebijakan perusahaan,” katanya.
PHK Besar-besaran Twitter
Sementara itu, The New York Times melaporkan pada hari Sabtu, (29/10) bahwa Musk telah memerintahkan pemutusan hubungan kerja di seluruh perusahaan, dengan beberapa tim.
Jumlah pegawai akan dipangkas lebih banyak daripada yang lain dan PHK akan dilakukan sebelum tanggal 1 November 2022 nanti. Ini bertepatan dengan karyawan dijadwalkan untuk menerima hibah saham sebagai bagian dari kompensasi mereka.
Mengutip orang-orang tak dikenal yang mengetahui masalah ini, Times melaporkan pemotongan bisa dimulai secepat hari Sabtu.
Sumber: kumparan