WANHEARTNEWS.COM - Tapanuli Utara, Sumatera Utara sudah diguncang gempa susulan sebanyak 53 kali. Hal ini berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga Sabtu (1/10/2022) pukul 06.59 WIB.
Rentetan gempa susulan itu terjadi setelah gempa dengan magnitudo 6,0 mengguncang Tapanuli Utara pukul 02.28 WIB.
"Hingga pukul 06.59 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 53 aktivitas gempa bumi susulan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat menyampaikan keterangan pers melalui saluran YouTube BMKG.
BMKG memaparkan bahwa rentetan gempa bumi susulan yang terjadi di Tapanuli Utara magnitudonya berkisar 2,0 sampai 5,1.
Awalnya terjadi gempa dengan magnitudo 6,0 pukul 02.28 WIB yang berpusat di koordinat 2,13 derajat Lintang Utara (LU) dan 98,89 derajat Bujur Timur (BT), sekitar 15 kilometer barat laut Tapanuli Utara.
Setelah itu, Dwikorita menjelaskan terjadi gempa susulan dengan magnitudo 5,1 pada pukul 02.50 WIB. Gempa tersebut pusatnya berada pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 2,05 derajat LU dan 98,99 derajat BT.
Gempa bumi susulan berikutnya terjadi pukul 03.37 WIB. Gempa dengan magnitudo 5,0 itu pusatnya berada pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 2,03 derajat LU dan 98,97 derajat BT.
Rentetan gempa di Tapanuli Utara itu menimbulkan getaran sedang hingga kuat selama tiga hingga lima detik di wilayah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Tapanuli Tengah, Labuhan Batu Utara dan Kota Medan.
Menurut laporan yang diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa menyebabkan beberapa warga terluka. Bahkan, seorang warga dilaporkan meninggal dunia saat gempa terjadi.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama instansi terkait lain masih mendata dampak gempa di wilayah Tapanuli Utara dan sekitarnya.
Warga diminta meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi gempa bumi susulan. Salah satunya dengan memastikan jalur evakuasi ke luar rumah tidak terhalang barang-barang berukuran besar.
Sementara itu, warga yang tinggal di wilayah pesisir dianjurkan memperhatikan kejadian gempa bumi. Jika gempa berlangsung lebih dari 30 detik, warga diminta segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan tsunami.
Sumber: suara