ANWAR ABBAS
Ketua PP Muhammadiyah
Tentang perlunya "darah segar" yang bisa masuk ke dalam jajaran kepengurusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah masa depan seperti yang diinginkan Din Syamsuddin sudah jelas dan pasti akan terjadi.
Karena jika dilihat dari kepemimpinan PP Muhammadiyah saat ini saja ada kekosongan dalam jumlah personilnya sebab ada 3 orang dari pengurusnya sudah meninggal dunia tanpa ada penggantian yaitu Yunahar Ilyas, Bahtiar Efendi dan Suyatno.
Oleh karena itu yang sangat penting dipikirkan oleh peserta Muktamar yang beberapa hari lagi akan bersidang adalah tentang apa yang harus dikerjakan oleh Muhammadiyah untuk masa lima tahun ke depan.
Tantangan yang dihadapi oleh umat bangsa dan negara kedepan jelas akan semakin berat karena desakan perubahan akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta juga karena adanya perubahan dalam konstelasi politik dunia serta akan terjadinya pergeseran pusat peradaban dan kemajuan dari Barat ke Asia Timur dan Selatan.
Di mana Indonesia ada disitu. Oleh karena itu kalau hal-hal ini tidak diantisipasi oleh Muhammadiyah maka tentu tidak mustahil Muhammadiyah akan tergilas.
Untuk itu mengingat beratnya masalah apalagi dalam tahun 2023 diperkirakan dunia akan dilanda resesi sehingga negeri ini tentu saja akan sulit melepaskan diri dari dampaknya.
Ekonomi Indonesia telah terintegrasi sedemikian rupa ke dalam ekonomi dunia, sehingga bila di suatu negara ada masalah maka dia dengan sendirinya juga akan berpengaruh kepada negara lain termasuk Indonesia.
Untuk itu masalah persatuan dan kesatuan menjadi sesuatu yang sangat penting karena dengan itulah kita akan bisa menghadapi dan mengatasi masalah yang ada. Untuk itu corak kepemimpinan Muhammadiyah masa depan selain mementingkan kompetensi dan integritas juga harus benar-benar bisa mendukung bagi terbentuk dan tegaknya sebuah kepemimpinan kolektif kolegial.
Di mana segala masalah dihadapi secara bersama-sama dengan musyawarah mufakat sehingga diharapkan semua persoalan akan bisa diatasi.
Roda organisasi akan bisa didorong untuk bisa berputar dengan lebih cepat lagi sehingga kemajuan Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi akan bisa diakselerasi. Bila hal ini bisa terjadi maka kontribusi Muhammadiyah bagi kemajuan umat, bangsa dan negara dalam berbagai aspek dan dimensinya akan bisa didorong dengan lebih baik dan lebih besar lagi.