WANHEARTNEWS.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dinilai memiliki pertimbangan khusus dalam memilih calon presiden pilihan banteng moncong putih untuk Pilpres 2024. Salah satu pertimbangan itu adalah tentang efek ekor jas calon yang didukung kepada partai.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menjelaskan bahwa pada PDIP tidak terlalu mendapat efek ekor jas saat Joko Widodo sebagai petugas partai diajukan capres. Pasalnya, tingkat kepuasan publik pada Jokowi tidak berbanding lurus dengan peningkatan elektabilitas PDIP.
“Mungkin ini pertimbangan Bu Mega kenapa belum deklarasikan capres. Tahun 2014 ke 2019 saat petugas partai jadi presiden, peningkatan elektabilitas buat PDI Perjuangan hanya sekitar 0,4 persen. Dari 18 koma sekian ke 19 koma sekian,” ujarnya kepada redaksi, Minggu (6/11).
Padahal, sambungnya, tingkat elektabilitas Jokowi kala itu berada di angka 60 hingga 70 persen.
Hensat, sapaan akrabnya, menilai Megawati kini sedang menimbang dengan matang, apakah akan mengusung kembali petugas partai menjadi capres atau justru mencoba untuk mengajukan anak ideologis partai, Puan Maharani.
“2014 ke 2019 mungkin jadi pertimbangan bu mega tidak deklarasikan jauh-jauh hari. Apakah 2024 akan petugas partainya lagi atau anak ideologis partai yang diajukan?” tutupnya.
Sumber: RMOL