WANHEARTNEWS.COM - Sejumlah emak-emak turun ke jalan melakukan Aksi 411 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022).
Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 411, digelar oleh sejumlah Organisasi Massa (Ormas) di Patung Kuda Jakarta Selatan, untuk menuntut Presiden Jokowi turun dari jabatannya.
Menurut pantauan di lokasi, aksi tersebut tidak hanya diikuti oleh massa atau peserta laki-laki.
Beberapa diantaranya, juga merupakan peserta ibu-ibu atau emak-emak.
Mereka datang ke Aksi 411 untuk menyuarakan suaranya dengan membawa poster dan juga spanduk.
Beberapa di antaranya, tertulis permintaan Presiden Jokowi untuk mundur dari jabatannya.
Adapula, spanduk berisi seruan untuk menyelamatkan Indonesia dari budaya bohong.
Spanduk tersebut, dibawa oleh sejumlah emak-emak dengan busana pink.
"Selamatkan Indonesia dari budaya bohong. Jokowi mundur," begitu tulisannya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya sejumlah Organisasi Massa (Ormas) menggelar aksi demonstrasi bertajuk Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 411 pada Jum'at (4/11/2022) di dekat Istana Presiden, Gambir, Jakarta Pusat.
Salah satunya, ialah massa dari Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR)
Adapun tuntutan yang disampaikan dalam demo 411 itu, ialah mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur.
Dikutip dari Tribunnews, tuntutan tersebut disebabkan tak digubrisnya tuntutan awal mereka pada demo sebelumnya.
Dimana pada demo jilid 3 sebelumnya, para peserta membawa tiga tuntutan rakyat atau yang dikenal dengan Tritura.
Ketiga tuntutan tersebut yaitu;
Pertama, meminta kepada Presiden Jokowi untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kedua, menurunkan harga sembako dan harga-harga lainnya yang naik akibat peningkatan harga BBM.
Karena tiga tuntutan tersebut tak dipenuhi, mereka meminta Jokowi untuk mundur sebagai Presiden RI karena dianggap telah gagal dalam menjalankan pemerintahan.
"Ternyata tuntutan kita ini tidak dihiraukan, maka dalam Akbar 4 ini, kita tuntutannya cuma satu, yaitu meminta dengan legowo agar Jokowi mengundurkan diri" kata Koordinator Lapangan GNPR 411, Muhammad Bin Husein Alatas saat dihubungi Tribunnews.com.
Sumber: tribunnews