WANHEARTNEWS.COM - Bakal calon presiden yang potensial maju dalam Pemilu Serentak 2024, diingatkan untuk tidak terlena dengan pernyataan dukungan Presiden Joko Widodo.
Peringatan itu, disampaikan Koordinator Siaga 98 Hasanudin setelah Presiden Jokowi menyatakan dukungan untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam acara HUT Perindo.
Pernyataan serupa, kata dia, pernah disampaikan Jokowi dalam acara Rakernas Projo yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang santer dikabarkan bakal maju di Pilpres 2024.
"Jokowi menyampaikan dihadapan pendukungnya 'ojo kesusu', meski calon yang didukung ada di sini (Ganjar Pranowo). November, Jokowi menyampaikan, Pilpres 2024 jatahnya Prabowo Subianto," ujar Hasanudin kepada wartawan, Kamis (10/11).
Menurutnya, dari dua pernyataan itu memberikan gambaran bahwa sinyal dukungan semata hanya cara berkomunikasi Jokowi yang situasional.
"Jadi tidak dapat ditafsirkan sebagai bentuk dukungan. Sebab tidak mungkin, habis Ganjar terbitlah Prabowo," tuturnya.
Kata dia, membaca pernyataan Jokowi dalam hal dukungan pada Pilpres 2024 harus dilihat dalam dua posisi yang harus dinilai utuh.
"Melihat Jokowi harusnya utuh, dalam kapasitasnya sebagai Presiden tentu Jokowi akan bersikap netral dalam Pemilu 2024. Tidak mendukung siapapun," terangnya.
Namun, lanjutnya, dalam kapasitasnya sebagai kader PDI Perjuangan, maka ia akan tunduk dan patuh pada keputusan partainya. Sama halnya ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memandatkan dia sebagai calon presiden.
"Jadi, Jokowi tentu akan patuh dan tuntut pada penugasan ini, menjadi Presiden bagi kepentingan nasional," pungkasnya.
Sumber: RMOL