WANHEARTNEWS.COM - Banyak kalangan menyesalkan dengan kejadian penghadangan yang dialami aktivis lingkungan yang tergabung dalam Tim pesepeda Chasing the Shadow Greenpeace.
Tim pesepeda Chasing the Shadow Greenpeace diadang dan diintimidasi selama perjalanan ke Bali. Perlakuan itu mereka dapatkan mulai dari Semarang hingga Probolinggo.
Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak menyebut mereka dilarang berkampanye selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali berlangsung.
"Tim pesepeda sudah mengalami intimidasi sejak berada di Semarang, baik dari orang-orang tak dikenal maupun yang berseragam polisi," kata Leo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/11).
Kejadian tersebut, kata Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan, justru menciderai makna besar Presidensi G20 yang salah satunya mengangkat isu transisi energi berkelanjutan.
"Saya berpendapat bahwa kampanye (Greenpeace) ini sangat relevan dengan salah satu tema G20, Sustainable Energy Transition," ujar Syahganda kepada wartawan, Selasa (8/11).
Kata dia, seluruh dunia saat ini berkepentingan atas kesuksesan G20 dalam membuat komunike bersama mengurangi emisi karbon, pengurangan energi fosil, dan mengurangi deforestasi hutan.
Greenpeace, lanjutnya, memang selayaknya ambil peran strategis pada event G20 ini. Setidaknya, sebagai bentuk kampanye pada tema G20 itu sendiri.
Sehingga, kata Syahganda lagi, dia sangat menyesali adanya pihak-pihak yang keberatan dengan aktifitas Greenpeace ini.
"Sebaiknya, pihak yang keberatan, percayakan saja pada pihak keamanan, jangan anarkis," tandasnya.
Sumber: RMOL