WANHEARTNEWS.COM - Nama Adzan Romer, sosok eks ajudan Ferdy Sambo mendadak bergaung di media sosial. Adapun sebabnya berkat kesaksian Adzan yang memuat aksi 'heroiknya' menodong Ferdy Sambo usai eks Kadiv Propam tersebut menghabisi nyawa Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Romer memberikan kesaksian di depan majelis hakim dalam persidangan Richard Eliezer atau Bharada E bahwa dirinya sempat menodong pistol seusai Sambo menembak mati Yosua.
Berbekal sebuah pistol yang berisi amunisi hidup, Romer masuk ke rumah dinas Sambo di Duren Tiga setelah mendengar suara tembakan. Romer bergegas mendekati sumber suara dan menemukan Sambo beserta Yosua yang sudah tak bernyawa.
Sontak, Romer menodongkan pistol ke Sambo yang merupakan atasannya sendiri dan memerintahkannya untuk angkat tangan.
"Bapak keluar saya kaget langsung angkat senjata arahkan ke dia (FS). Bapak angkat tangan," katanya bersaksi di sidang perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua digelar pada Senin (31/10/22), di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Berkat aksi heroiknya tersebut, publik kini menaruh perhatian ke Romer. Profil Adzan Romer pun banyak dicari. Berikut profil Adzan Romer yang dihimpun oleh Suara.com.
Ajudan Ferdy Sambo berpangkat Brigadir
Adzan Romer merupakan satu dari delapan ajudan setia Ferdy Sambo. Hal itu membuat Romer dan Yosua merupakan rekan sesama ajudan dari sosok eks Kadiv Propam tersebut.
Pangkat terakhir Romer adalah Brigadir Polisi yang masuk ke dalam tingkat Bintara.
Romer dan beberapa ajudan Sambo lainnya diketahui berada di lokasi TKP saat pembunuhan Brigadir J terjadi. Akibatnya, Romer terseret dalam kasus pembunuhan rekannya itu sebagai seorang saksi.
Jadi saksi pembunuhan Brigadir J, beri beberapa kesaksian 'berani'
Meski sempat menodong atasannya sendiri, Romer mengaku bahwa dirinya mengalami ketakutan menghadapi Sambo. Sebab kala itu, Ferdy Sambo urung dipecat dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri dan masih menyandang bintang dua di pundaknya.
Selain beraksi secara heroik menodong Sambo usai melakukan pembunuhan berdarah, Romer juga berani memberikan beberapa kesaksian penting dalam persidangan.
Romer bahkan menyebutkan bahwa draft berita acara pemeriksaan atau BAP sudah dari jauh hari diskenario oleh Sambo.
Romer mengaku mendapat desakan untuk menandatangani BAP tersebut. Padahal dalam BAP tersebut, tertulis bahwa Romer tak mendengar suara tembakan, berbeda dengan apa yang ia alami di realita.
"Jadi kayak kami tidak mendengar suara tembakan," ucap Romer.
"Siap. Kami disuruh tanda tangan," lanjut Romer.
Sumber: suara