WANHEARTNEWS.COM - Melihat baliho rambut putih yang mengucapkan selamat pernikahan Kaesang dan Erina, semua orang akhirnya harus fokus pada peristiwa itu. Peristiwa yang digambarkan makin lama makin terlihat kemegahannya. Perbandingan-perbandingan pun mulai dibuat orang sambil mengirim satire. Menanggapi hal itu, Rocky Gerung dalam Kanal Youtube Rocky Gerung Official edisi Jumat (09/12/22) yang dipandu Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, mengatakan, “Jadi ini satu pesta yang di dalamnya ada kegembiraan, tapi ada satire, bahkan ada misteri, karena menganggap bahwa berlebih-lebihkan pada saat yang sama ada kesulitan ekonomi rakyat, ada bencana, tapi oke itu. Kita cuma bisa menerangkan bahwa itu sebagai kompleksitas dari sebuah peristiwa perkawinan yang dibungkus oleh banyak isu politik.”
Tapi menarik bahwa ada baliho rambut putih seperti siluetnya Ganjar. Tidak tahu siapa yang membuat baliho itu, yang pasti itu satire yang menarik karena ada muatan politiknya. Jika memang itu dibuat oleh Ganjar, berarti dia mengakui secara tidak langsung bahwa dia memanfaatkan endorsement dari Pak Jokowi, karena di GBK sempat seperti itu.
Menurut Rocky, teknik-teknik seperti itu pasti Ganjar setuju, diam-diam atau memang terang-terangan. Tidak mungkin Ganjar minta agar baliho diturunkan karena justru membuat relawannya merasa bahwa Ganjar sudah kalah. “Jadi, kira-kira ada orang yang memang sudah bercakap-cakap dengan Ganjar, lalu sengaja untuk tahu tapi tidak mau,” ujar Rocky.
Soal pernikahan itu sendiri, yang pertama kali sudah disampaikan pada publik adalah yang diundang tapi tidak akan hadir adalah Rizal Ramli, Rocky Gerung, dan Surya Paloh. Ketidak hadiran Surya Paloh paling banyak mendapat perhatian publik, meski jubirnya menyatakan bahwa ketidakhadiran Surya Paloh karena beliau sedang berobat jalan di Jerman. Sedangkan ketidakhadiran Rizal Ramli dikait-kaitkan dengan bongkar-bongkaranya soal balas dendamnya Jokowi beberapa waktu lalu. Orang-orang kemudian membayangkan juga bahwa ketidakhadiran Surya Paloh pasti ada kaitannya dengan balas dendam, karena khawatir akan dipermalukan seperti Gatot waktu pernikahan Kahiyang-Boby. “Kalau saya memang enggak hadir karena ada acara Maulidan, dan saya mesti kasih ceramah publik. Itu menarik karena orang mengundang saya untuk membicarakan masalah sosial di dalam momen perayaan hari khusus bagi umat Islam, yaitu Maulid Nabi,” kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky, baginya itu adalah hal yang unik sehingga dia pasti tidak akan membatalkan undangan yang datang lebih awal itu, dibandingkan dengan undangan dari Bapak Jokowi atau keluarganya soal perkawinan. Tetapi, orang mulai membanding-bandingkan alasan. Kalau alasan dirinya soal gampang, tapi kalau alasan Rizal Ramli banyak dibahas. Rizal Ramli diundang karena dia mantan menteri. Tetapi, yang menyusun daftar nama yang diundang sehingga ada nama Rizal Ramli dan Rocky Gerung menunjukkan bahwa tidak ada dendam dari istana. Bagus, karena ini peristiwa privat. “Tetapi, dalam peristiwa privat itu dimensi politiknya tinggi.” Misalnya Rizal Ramli datang, apa komentar orang? Walaupun sebetulnya secara pribadi nggak ada urusan dengan kritiknya yang tajam sekali,” ujar Rocky.
“Jadi, persaingan politik itu kemudian masuk sebagai bagian dari analisis netizen terhadap peristiwa perkawinan,“ tambah Rocky. Apalagi kalau Surya Paloh, lebih gila lagi. Netizen pasti akan menduga Surya Paloh menghindar, tidak mau ketemu Ibu Mega. Atau mungkin Pak Jokowi lagi menguji, datang atau tidak. Jadi, banyak variabel yang orang akan kaitkan dengan ketidakhadiran Nasdem.
“Tapi, saya dengar justru Anies Baswedan pasti akan hadir. Itu mungkin sudah ada pembicaraan, coba diuji, Anies saja dulu. Karena Nasdem bilang Anies pasti hadir. Artinya, memang sudah ada pembicaraan,” tambah Rocky. Menurut Rocky, Anies dalam satu dua hari ini pasti akan sangat sehat badannya karena mau hadir dan Pak Surya Paloh pasti akan sangat bermasalah kesehatannya.
Pesta pernikahan ini pasti menarik karena bagaimanapun ini ritual-ritual Jawa akan dikemas pada perkawinan di Mangkunegaran, di mana ada kereta kencana dan sebagainya. Tetapi, meski menarik, pesata pernikahan dalam sasana politik Jawa ini berada dalam suasana Afganistan, seperti dai Kandahar, karena ada panser-panser di sana untuk pengamanan. Apalagi setelah ada peristiwa bom bunuh diri di Bandung, pasti pengamananan akan dilipatgandakan. Sinyal-sinyal internasional juga mengarah pada ketegangan atau kembalinya politik kekerasan. “Jadi, sebetulnya semua orang juga yang akan datang menghitung aman apa tidak? Tentu aman, karena itu dilipatgandakan aparat di situ. Pasti Pak Kapolri ada di situ, Panglima TNI ada di situ, dan macam-macam,” ujar Rocky.
“Yang jadi soal adalah apa makna dari perkawinan itu bagi bangsa yang sedang gelisah dengan masa depan politik?” tanya Rocky. Rokcy mencontohkan, misalnya, sudah satu bulan ini isu diputar-putar hanya soal perkawinan anak presiden. Setelah itu, orang masuk pada hal yang konkret, kesulitan ekonomi, ketakutan Pemilu batal segala macam. Jadi, satu momen yang seperti membakar uang satu hari, lalu selesai, habis isunya, kemudian balik lagi pada isu politik. “Jadi kita anggap ini nyala lilin di tengah-tengah kegelapan, tapi kemudian ditiup angin tiba-tiba lilinnya mati lalu kita masuk lagi ke kegelapan,” tegas Rocky.
Kembali pada soal kehadiran Anies, seperti diinfokan sebelumnya bahwa Anies akan hadir. Kehadiran Anies sangat mungkin bisa mencuri panggung. Mungkin dia akan diteriakin “huu...”, tapi mungkin juga banyak yang akan minta selfie. Menanggapi hal ini, Rocky mengatakan, “Ya, itu yang mesti diperhitungkan, sangat tricky, tetapi mau dikesankan bahwa lebih baik Anies diundang daripada tidak diundang. Kalau tidak diundang orang akan menyangka bahwa betul Pak Jokowi dendam. Sebetulnya, disodorkan kepada Anies dengan maksud Anies memutuskan tidak datang, tetapi Nasdem merasa ini kesempatan. Jadi, Anies dibujuk untuk datang.”
Secara psikologi, menurut Rocky, mestinya Anies tidak datang, tetapi ini hitungan psikologi politik, Anies pasti dengan cerdik akan datang. Toh kalau datang juga tidak mungkin diolok-olok. Jadi, kalau dihitung-hitung euforia nasional ada pada dia. “Jadi dia akan genapkan euforia dia itu justru di Solo,” ujar Rocky.
Sumber: fnn