WANHEARTNEWS.COM - Berembusnya kembali isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menuai sorotan publik.
Dalam hal ini, ekonom senior Rizal Ramli menyebutkan bahwa memang ada tiga partai yang jadi biang kerok jadi munculnya isu penundaan pemilu tersebut.
"Nah yang luar biasanya dua partai yang kudeta konstitusi ini adalah justru partai yang didirikan sebagai hasil reformasi, yaitu PAN dan PKB," ujar Rizal Ramli dalam perbincangannya di kanal YouTube Refly Harun Official.
"Kok tega-teganya, kedua partai hasil reformasi ini, itu malah cawe-cawe mau melawan konstitusi dan menghianati amanah reformasi," imbuhnya.
Selain dua partai tersebut, Rizal Ramli menyebutkan bahwa Luhut dan Golkar juga menjadi biang kerok dari merembusnya isu penundaan pemilu.
"Dan ketahuan juga yang jadi komandan ini ya kawan saya Bang Luhut, walaupun sudah membantah tapi buktinya mengatakan memang komandannya pak Luhut Pandjaitan," ujar Rizal Ramli.
"Yang aneh dua partai ini yang didirikan setelah reformasi yaitu PKB dan PAN, dan Golkar, ketiganya punya capres kagak laku semua nih, mereka enggak siap kompetisi," tambahnya.
Berbeda dengan tiga partai tersebut, Rizal Ramli memuji langkah Megawati dan PDIP yang disebut menolak tegas perpanjangan masa jabatan presiden.
"Saya kenal dekat sekali sama Mbak Mega, saya tahu persis Mbak Mega itu konstitusional jadi dia tegas tidak boleh ada perpanjangan ya kan, baik lima tahun mau pun tiga tahun," ungkap Rizal Ramli.
"Beberapa bulan yang lalu saya bertemu Yasona Laoly, [dia bilang] titip ya bang ya enggak boleh ada perpanjangan, ini dari Mbak Maga, Mbak Mega enggak mau ada perpanjangan apa pun karena beliau taat azas konstitusi," tuturnya.
Selain PDIP, Gerindra dan NasDem juga menolak perpanjangan pemilu meskipun Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem sempat tergoda.
"Tadinya Gerindra ramai tapi last minute menolak, kemudian NasDem tadinya sekjen masih coba dua kaki tapi Bang Surya masih tegas menolak perpanjangan saya juga salut lah."
Sumber: suara