WANHEARTNEWS.COM - Dua sosok mantan Gubernur DKI Jakarta, yaitu Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih sering dibandingkan oleh sejumlah pendukung dan warganet lainnya. Atas hal ini, salah seorang pegiat media sosial yang juga Aktivis gerakan koperasi, Zulfery Yusal Koto atau Ferry Koto, pun turut membahas perdebatan tersebut.
Melalui utas twitter yang ditulis di akun twitternya @ferrykoto, fajar.co.id, telah diberi izin mengutip. Berikut isinya:
Kalau dikesampingkan rasa benci dan dendam karena Ahok kalah Pilkada 2017, pasti bisa secara jujur mengakui DKI Jakarta yg sebentar lagi dicopot DKI nya, mengalami perbaikan dan kemajuan selama 5 tahun dipimpin Anies. Tentu, peran Gub sebelumnya jg ada, sebagai titik landas.
Jika melihat masa2 Ahok pimpin DKI, sbg Gub pengganti sebenarnya, bukan Gub pilihan rakyat, menyadarkan kita, bahwa sangat rawan keutuhan negara kita, bila dipimpin orang yang tak menjaga muncungnya.
Tentu ada aksi reaksi. Tapi mestinya muncung pemimpin tetap harus terkendali.
Menjadi pemimpin pasca Ahok, tentu bukanlah sesuatu yg mudah.
Warga DKI terbelah, kebencian tersisa dr kontestasi yg harus diakui, lebih merangsang otak reptil warga DKI untuk saling memangsa.
Makanya waktu itu sy bersyukur, Bu Risma menolak tawaran untuk maju Pilkada DKI.
Dalam situasi keretakan warga DKI, Risma bukan pilihan yg tepat memimpin DKI (jika menang). Risiko juga, dgn karakternya yg juga meletup2 (tapi muncungnya jauh lebih terjaga).
Untung Anies yg menang. Dgn muncung yg terdidik, dia tak meletup2 bahkan saat dicaci maki.
Dgn Anies jadi Gub, setidaknya Anies dpt menjaga kedamian di tengah warga DKI. Memang di medsos tetap menggila dgn caci makinya, tak apa. Karena hidup itu di dunia nyata, bukan dunia maya.
Anies bekerja, cukup baik menurut saya. Dan terpenting muncungnya tak terpancing.
Tentu namanya pemimpin, yg masih manusia biasa, ada kekurangan di sana sini. Wajar jk kritik pun datang. Yg penting saat menanggapi, muncung dijaga, tak keluar kata2 yg malu kita mendengarnya.
Prestasi Anies, bagus hemat saya. Dan dia memulai budaya yg belum pernah ada.
Belum pernah ada dlm sejarah Republik, seorang Kepala daerah melaporkan ke publik apa yg telah ia kerjakan dan ia capai selama 5 tahun kepemimpinannya.
Bagus juga kalau nanti Presiden Jokowi meniru ini. Share ke publik apa yg dilakukan dan dicapai selama 10 tahun kepemimpinan.
Dalam laporan setebal 104 halaman yg diberi judul "Transformasi Jakarta 2017-2022. Gagasan, Narasi, dan Karya".
Anies paparkan apa yg ia kerjakan selama 5 tahun, dan apa yg telah dicapai,
Ini bagus, bisa jadi referensi publik menilai kepeimpinan Jakarta mendatang.
Dari cara melaporkan ke publik ini saja, Anies jauh lebih baik dari Ahok. Sampai sekarang kita tak punya selembar pun laporan apa yg dikerjakan Ahok selama memimpin dan apa yg dicapai,
Ingat Ahok, yg ada kita hanya ingat muncungnya yg berapi2.
Banyak pihak yg masih dendam dg Anies, nyinyir "Apa prestasi Anies?". Hal yg sama baru2 ini dilakukan Ahok, sindir Anies hanya pandai merangkai kata.
Padahal jk dibaca laporan ini, bisa diketahui apa yg telah dicapai. Tak percaya? tinggal cek lapangan.
Soal Transportasi publik.
Sangat jelas, selama 5 tahun Anies pimpin Jakarta terjadi transformasi yg sangat signifikan. Baik Cebong pun Kampret di DKI sudah memiliki kesadaran transportasi publik yg lebih baik.
Terbukti ada kenaikan pengguna publik transport 2x lipat.
Soal penangan banjir, juga dipaparkan apa yg telah dikerjakan.
Berbagai laporan juga mengatakan, jumlah daerah yg terkena banjir di Jakarta berkurang, dan surut lebih cepat.
Silahkan baca lengkap di laporan Anies ke publik tersebut.
Kritisi berbasis laporan tsb. Jangan kritisi berbasis prasangka, apalagi dendam karena Ahok dikalahkan di Pilkada.
Terakhir, twit sy ini bukan endors Anies Baswedan sbg Capres, Kalau soal Capres, sy konsisten ingin orang Minang atau setidaknya ada nyerempet Minang nya jadi Capres. Makanya Uni Puan adalah pilihan.
Demikian. Silakan dikritik, tapi muncung jgn tiru Ahok ya. Sekian.
Sumber: wartaekonomi