WANHEARTNEWS.COM - Sandiaga Salahudin Uno atau Sandiaga Uno dikabarkan hengkang dari Partai Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan.
Ahli hukum tata negara dan pengamat hukum Refly Harun punya pandangan tersendiri atas hengkangnya Sandiaga Uno dari Gerindra.
ia menilai, Sandiga Uno ta memiliki kans untuk maju sebagai calon preisden atau calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang
"Kalau dia di Gerindra sepertinya peluang itu terputus atau tertutup, karena Gerindra tak pernah ada mekanisme domokratis kemudian menyatakan calon presidennya adalah Prabowo Subianto sebagai ketua umum dan itu sudah sejak tahun 2009," ujarnya dikutip dari channel Youtube Refly Harun, kamis (29/12/2022).
Bagi Sandiaga Uno yang sudah berlaga di Pilpres 2019 lalu kata dia, dan mungkin juga ingin bertarung kembali di 2024 tidak ada cara lain kecuali melakukan manuver. Salah satu manuvernya itu adalah pindah ke PPP.
Karena kita tahu PPP adalah anggota dari KIB dan KIB sampai sekarang masih abu-abu siapa yang akan ditunjuk sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
"Besar dugaan Istana menginginkan seperti yang saya dengan adalah duet Ganjar Pranowo dan Sandiaga Salahudin Uno di satu sisi lalu duet Prabowo Subianto dan Erick Thohir di sisi yang lain. Itulah kira-kira endeorsement Istana. Tapi kita tahu bahwa untuk memajukan Ganjar itu maju mundur karena belum jelas sikap Megawati Soekarnoputri," terangnya.
Sebelumnya, Refly Harun mengatakan, rezim yang berkuasa saat ini telah menyusun agenda agar Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Upaya awalnya adalah dengan menarik Partai Amanat Nasional (PAN) keluar dari oposisi dan masuk ke lingkar kekuasaan. Diketahui, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Menteri Perdagangan.
Dengan masuknya PAN ke lingkar kekuasaan, hanya tersisa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat di pihak oposisi. Jumlah suara kedua partai itu di parlemen kurang dari 20 persen hingga tak bisa mencalonkan presiden.
Partai Nasdem pun merangkul dua partai itu dan memunculkan sosok Anies Baswedan sebagai calon presiden. Hal itu tentu membuat rezim yang berkuasa saat ini meradang.
"Ini hal yang menurut saya, politik yag penuh trik. Padahal kita tahu, Istana memang tidak happy dengan Anies Baswedan, karena Anies adalah tokoh yang dianggap bisa mengubah rezim hari ini," kata Refly Harun.
"Mereka menginginkan rezim itu tidak berubah. Kalau yang menang Ganjar Pranowo, maka betul-betul pelanjutan. Kalau yang menang Prabowo Subianto, mungkin juga lebih mau berkompromi dengan rezim hari ini," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku pernyataannya mengenai ihwal kepindahan Sandiaga Uno ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ternyata disambut baik partai berlambang Ka'bah tersebut.
Sebelumnya, informasi mengenai kepindahan Sandiaga dari Gerindra ke PPP memang dicetuskan kali pertama oleh Dasco. Wakil Ketua DPR RI ini melontarkan pernyataan tersebut berdasarkan informasi yang diperoleh dari PPP.
"Saya lihat juga kemarin, statemen saya disambut meriah di PPP," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis (29/12/2022).
Menurut Dasco, sikap sumringah yang ditunjukan PPP memang sebagai pertanda semakin jelasnya informasi mengenai isu kepindahan Sandiaga. Meski tidak secara eksplisit, Dasco menyebut perihal waktu di akhir tahun yang membuat segalanya menjadi tampak lebih jelas.
"Kelihatannya memang sudah tanda-tanda mendekati akhir tahun menjadi jelas dan terarah," kata Dasco.
Sebelumnya, Gerindra tidak menunggu pengunduran diri Sandiaga Uno menyusul kabar kepindahan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Menurut Dasco, surat pengunduran diri tidak dibutuhkan lagi dengan catatan memang Sandiaga telah beralih dan memilih dengan sendirinya menjadi kade partai berlambang Kakbah.
Dasco sudah mengecek, sejauh ini memang belum ada surat pengunduran diri dari Sandiaga.
"Tetapi di undang-undang partai politik kalau seseorang sudah beralih menjadi kader partai lain itu otomatis keanggotaan partai sebelumnya gugur," ujar Dasco.
Karena itu, kekinian Gerindra menunggu waktu pengumuman resmi baik dari PPP maupun Sandiaga sendiri atas kepindahan dirinya dari Gerindra.
"Kita tunggu saja nanti rilis dari PPP atau rilis dari yang bersangkutan (Sandiaga)," kata Dasco.
Sumber: suara