WANHEARTNEWS.COM - Tokoh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Maarif menilai bahwa belum ada langkah tegas dan terukur untuk menyikapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Hal ini membuat kelompok separatis itu terus melakukan tindakan sadis kepada warga setempat.
Pernyataan itu disampaikan Slamet Maarif untuk menanggapi aksi teror terbaru yang dilakukan kelompok KKB, dimana kelompok separatis ini kembali membantai warga sipil, mereka membunuh tiga pengojek yang dituding sebagai anggota intelejen, video pembunuhan sadis itu disebar dan kekinian viral di media sosial.
"Dianggap saudara sih, ngelunjak jadinya," kata Slamet saat dihubungi pada Kamis (15/12/2022).
Slamet mengingatkan kepada aparat penegak hukum harus tegas menyikapi KKB Papua karena sudah sangat mengkhawatirkan dan berlarut. Terlebih, sejauh ini aparat terlihat responsif ketika ada teroris lain.
"Mestinya tegas dan keras seperti mereka perlakukan terhadap yang dianggap teroris," tuturnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti perbedaan perlakuan ketika aparat menindak terorisme yang berlabel Islam dan non Islam. Perbedaan perlakuan ini bakal membuat gerakan KKB Papua semakin subur, bahkan bisa membuat Papua terpisah dari Indonesia.
"Iya itu yang kita rasakan dan amati jauh berbeda. Jika dibiarkan dan di longgarkan bisa lepas Papua dari NKRI," pungkasnya.
Sebelumya, penyerangan yang dilakukan oleh KKB Papua menewaskan tiga orang tukang ojek. Peristiwa nahas itu terjadi di Kampung Mangabib Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (5/12) sekitar pukul 14.30 WIT.
“Total keseluruhan tukang ojek saat kejadian berjumlah 6 orang. Saat kejadian, diketahui 2 orang meninggal dunia di tempat. Lalu, seorang lainnya baru diketahui keberadaannya hari ini dan ditemukan tak bernyawa. Sedangkan 3 orang lainnya ditemukan selamat di rumah warga,” kata Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, Selasa (6/12).
Sumber: populis.