Mantan Waketum Gerindra Ingatkan Jokowi Soal Pengkhianatan Menjelang Pilpres 2024 -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mantan Waketum Gerindra Ingatkan Jokowi Soal Pengkhianatan Menjelang Pilpres 2024

Sabtu, 31 Desember 2022 | Desember 31, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-31T09:19:05Z

WANHEARTNEWS.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut bakal dikhianati oleh orang-orang terdekatnya pada 2023. Pengkhianatan itu bakal lebih dirasakan Jokowi menjelang Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam acara di Saluran YouTube Total Politik.

“Tahun 2023 itu adalah tahun pengkhianatan bagi Kang mas Jokowi,” ujar Arief Poyuono seperti dikutip dari terkini.id - jaringan Suara.com, Sabtu (31/12/2022).

Pengkhianatan yang dimaksud Arief Poyuono adalah tidak nurutnya lagi pembantu Jokowi di pemerintahan, khususnya mereka yang berasal dari partai politik.


“Nanti di injury time, itu terjadilah yang namanya pengkhianatan, artinya nggak manut lagi sama Pak Jokowi. Apalagi nanti sudah didaftarin ke KPU, nah udah, sudah nggak pada lagi loyal sama dia,” katanya.

Arief Poyuono menuturkan, para pembantu Jokowi aakan membalikkan badannya setelah mereka mempunyai kandidat Capresnya masing-masing.


“Pada saat sudah ada capres-capresnya, di situlah bisa disebut sudah pemerintahan demisioner. Nggak mungkin lagi mereka akan loyal kepada Jokowi dan pilihan Jokowi belum tentu bisa terlaksana,” tuturnya.


Kemudian Arief Poyuono menyamakan prediksinya ini dengan teori lame duck alias bebek lumpuh. Maksud dari teori tersebut adalah pemerintah yang berkuasa tidak memiliki kewenangan lagi di negara yang dipimpinnya.

Selain itu Arief Poyuono juga mengingatkan agar ayah dari Gibran ini tidak mendengarkan nasihat orang-orang yang menginginkan masa jabatan presiden diperpanjang atau penundaan Pemil 2024.


“Orang yang ingin Pak Jokowi lanjut bukan lewat proses Pemilu tapi perpanjangan jabatan, ini pengkhianatan terhadap dia. Sama aja mendemoralisasi dia di hadapan rakyat, untuk menampar, menabok, menjorokkan dia,” ucapnya.

“Jangan mengikuti tokoh-tokoh yang menginginkan dia diperpanjang, itu mau mengkhianati dia,” Arief Poyuono menambahkan.

Sumber: suara
×
Berita Terbaru Update
close