WANHEARTNEWS.COM - Kritikan Ketua Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer terhadap kelompok relawan Ganjar Pranowo yang dinilai sudah mulai kehilangan gairah dalam memberikan dukungan, memicu kritik balik dari para pendukung Gubernur Jawa Tengah itu.
Noel, sapaan akrabnya, menduga semangat kelompok relawan mulai pudar karena mulai kecewa kepada Ganjar yang tak kunjung memberanikan diri untuk menyapa para relawan yang siap mendukungnya di Pilpres 2024. Ini yang kemudian dianggap menjadi penyebab mengapa elektabilitas Ganjar tak bergerak secara signifikan belakangan ini.
Pernyataan Noel itulah yang disesalkan Sekretaris Jenderal Seknas Ganjar Indonesia (SGI), Rimhot Turnip.
"Itu pernyataan banci dan terkesan tidak punya daya juang. Bagaimana relawan model begitu bisa diharapkan mau berjuang habis-habisan untuk Pak Ganjar," kata Rimhot dalam keterangannya, Sabtu (24/12).
Ia menambahkan, sudah menjadi rahasia umum, lanjut Rimhot, dukungan terhadap Ganjar itu lahir dari grassroot, bukan elite. Sampai saat ini, bahkan PDIP sebagai 'rumah'nya Ganjar pun belum mendeklarasikan bakal mendukung Ganjar sebagai Capres.
"Ini murni dukungan dari masyarakat. Apa parameternya sehingga dia bilang semangat relawan melemah?" kritik Rimhot.
Menurutnya, teguran dari PDIP terhadap Ganjar bak vitamin bagi para relawan yang justru memompa semangat untuk terus memperjuangkan sosok yang diyakini merupakan pilihan tepat untuk meneruskan perjuangan Jokowi.
"SGI sendiri justru semakin bersemangat mendukung Ganjar. Mungkin Ganjar Pranowo Mania/GPM (wadah relawan pimpinan Noel) kali yang melemah. Ya wajar saja, orang pemimpinnya juga orangnya lemah," sindir Rimhot.
Bukan hanya mengatakan relawan melemah, Noel juga menyebut Ganjar pemimpin penakut.
"Pak Ganjar juga mungkin kurang berani menyapa relawan. Padahal kita butuh pemimpin yang punya keberanian, kalau takut buat apa? Bagaimana memimpin jutaan orang, kalau menghadapi beberapa orang saja takut," kata Noel.
Rimhot dengan nada keras berkata, Ganjar bukan seorang penakut, melainkan taat azas, di mana partainya belum menetapkan siapa Capres yang bakal diusung.
"Mungkin Januari 2023 nanti, PDIP sudah bisa memberi penegasan siapa Capres yang akan diusungnya," kata Rimhot.
Dia menilai, tidak hanya berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei, tapi bisa dilihat secara kasat mata bahwa mayoritas rakyat Indonesia mendukung Ganjar.
"Kita tidak menafikan Capres-Caprs lain yang bermunculan. Tapi fakta sudah terlihat bahwa elektabilitas Ganjar selalu teratas. Rasanya itu sudah jelas dan harusnya jadi pertimbangan konkret Ibu Megawati," kata Rimhot.
Lanjut Rimhot, SGI yang telah berdiri setahun belakangan ini telah ada di 25 provinsi dan membentuk kepengurusan di 70 persen kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pengurusnya pun berasal dari berbagai latar belakang profesi dan aktivitas kemasyarakatan.
"SGI independen bukan underbow dari salah satu parpol. Target kami, pertengahan 2023 bisa terbentuk kepengurusan di seluruh provinsi," demikian Rimhot.
Sumber: rmol