WANHEARTNEWS.COM - Investor miliarder Charlie Munger mengatakan dia tidak pernah peduli dalam membandingkan kekayaannya dengan uang orang lain.
Sebaliknya, dia mengatakan motivasinya dalam mengumpulkan kekayaan selalu tentang mengamankan kemerdekaan serta kebebasan untuk melakukan apa yang dia inginkan dalam bisnis dan kehidupan. Dia berharap lebih banyak orang akan mengikuti teladannya.
“Dunia tidak didorong oleh keserakahan. Itu didorong oleh rasa iri,” kata Munger pada pertemuan tahunan Daily Journal.
Melansir CNBC Make It di Jakarta, Senin (12/12/22) pria berusia 98 tahun yang telah mengumpulkan kekayaan yang diperkirakan Forbes mencapai USD2,2 miliar (Rp34,4 triliun) ini menambahkan bahwa mudah bagi orang untuk menjadi iri. Pasalnya, rumput tetangga akan selalu terlihat hijau.
“Saya telah menaklukkan rasa iri dalam hidup saya sendiri. Saya tidak iri pada siapa pun, ”kata Munger. “Saya tidak peduli apa yang dimiliki orang lain. Tapi orang lain menjadi gila karena itu."
Tentu saja, lebih mudah mengatakannya ketika Anda seorang miliarder. Forbes mencantumkan lebih dari 1.300 miliarder lain dengan kekayaan lebih besar darinya, termasuk Buffett, yang diperkirakan memiliki kekayaan bersih USD106 miliar (Rp1.657 triliun), tetapi kekayaan Munger masih lebih dari cukup untuk memastikan dia tidak kelaparan, dan semua keinginannya tercapai.
Pada 2017, Munger mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia selalu berusaha menghindari perasaan iri dan cemburu dalam berbisnis. Pemikiran semacam itu dapat merusak karier Anda, karena Anda akan cenderung membuat keputusan bias yang bisa berakibat buruk, katanya.
Pada tahun 2019, dia juga pernah berbicara menentang rasa iri lagi, mengatakan kepada CNBC bahwa menghindari rasa iri adalah salah satu rahasia sederhana untuk menjalani hidup yang panjang dan bahagia.
Memang, sebuah studi tahun 2018 yang menemukan orang yang didorong oleh rasa iri lebih cenderung mengalami kesehatan mental dan kesejahteraan yang lebih buruk. Munculnya media sosial juga telah dikritik karena menyuburkan perasaan iri dan materialisme orang.
Miliarder itu menambahkan bahwa dia tidak dapat memahami mengapa orang saat ini tidak lebih puas dengan apa yang mereka miliki, terutama jika dibandingkan dengan masa-masa sulit yang dialami generasi sebelumnya.
Munger sendiri hidup melalui Great Depression dan menyebutkan kondisi kehidupan yang lebih buruk dan rentang hidup yang lebih pendek sejauh tahun 1800-an sebagai contoh seberapa jauh umat manusia telah berkembang.
“Fakta bahwa keadaan setiap orang lima kali lebih baik daripada sebelumnya, mereka menerima begitu saja,” kata Munger. “Yang mereka pikirkan hanyalah orang lain [memiliki] lebih banyak sekarang, dan tidak adil jika dia memilikinya dan mereka tidak.”
Sumber: wartaekonomi.