WANHEARTNEWS.COM - Tantangan debat Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) terhadap mereka yang menolak pemindahan Ibukota Negara (IKN) dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengatakan tantangan yang diberikan OSO tidak perlu ditanggapi serius oleh masyarakat.
"Tantangan OSO untuk berdebat kepada penolakan IKN tak perlu dilayani,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/12).
Seharusnya, kata Jamiluddin, OSO mendengarkan aspirasi masyarakat yang berada di sekitaran pembangunan ibukota baru tersebut dan bukan malah menentang berdebat.
“Dalam negara demokrasi, selayaknya OSO mendengarkan suara rakyat terkait IKN. Apalagi OSO sebagai Ketua Umum Hanura, suara rakyat seharusnya yang paling di dengarnya,” jelasnya.
Dia menambahkan, sebagai ketua umum sebuah parpol, OSO seharusnya berpihak pada rakyat, bukan malah berpihak pada pemerintah yang ambisius melakukan pembangunan IKN tersebut.
"Kalau suara rakyat memang menginginkan IKN dipindahkan, maka OSO seharusnya memperjuangkannya. Namun bila rakyat tidak menghendaki, sangat tak layak OSO ngotot memaksakan untuk memindahkan IKN. OSO tak perlu menantang berdebat yang hanya membuang-buang energi yang tak perlu,” tandasnya.
Sumber: RMOL