WANHEARTNEWS.COM - Deretan orang-orang pertama yang ditelpon Ferdy Sambo usai Brigadir Joshua tewas di rumah dinas Duren Tiga, terungkap. Mulai petugas ambulans hingga jenderal-jenderal.
Deretan orang-orang pertama ini dianggap Ferdy Sambo sebagai orang ‘penting’ usai panik atas tewasnya Brigadir Joshua di rumah dinasnya di Duren Tiga.
Ferdy Sambo menjadi saksi mahkota untuk terdakwa mantan Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri AKP Irfan Widyanto dalam sidang perusakan CCTV hingga obstruction of justice tewasnya Brigadir Joshua di PN Jaksel, Jumat (16/12/2022).
Berikut urutan orang-orang yang ditelpon Ferdy Sambo usai tewasnya Joshua.
Ternyata berdasarkan pengakuan Sambo, orang pertama yang ditelponnya adalah petugas ambulans.
Lalu berikutnya menelepon dua jenderal yang menjadi anak buahnya saat itu, Brigjen Benny Ali dan Brigjen Hendra Kurniawan.
Lalu Kombes John, kemudian AKBP Ari Cahya alias Acay. Selanjutnya AKBP Ridwan Soplanit.
Berikut jabatan orang-orang pertama yang ditelpon Sambo usai Joshua tewas 8 Juli 2022 lalu.
1. Brigjen Benny Ali yang saat itu menjabat sebagai Karo Provos Propam Polri.
2. Brigjen Hendra Kurniawan saat itu menjabat Karo Paminal Provos Polri.
3. Kombes John merupakan atasan AKBP Ari Cahya di Bareskrim Polri.
4. AKBP Ari Cahya Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri.
5. AKBP Ridwan Soplanti Kasat Reskrim Polres Jaksel.
Mulanya, Sambo mengaku panik saat Brigadir Yosua ditembak oleh Bharada Richard. Sambo mengklaim dia mencari cara untuk menyelamatkan Eliezer.
“Setelah itu saya sampaikan ke Richard, yang tadi saya sampaikan tadi ke yang mulia bahwa kalau ini, ‘Saya akan bertanggung jawab tapi kamu harus menceritakan bahwa ini peristiwa tembak menembak, di mana ada teriakan ibu, kemudian kamu merespons dari atas, Yosua menembak duluan, kamu balas menembak’,” kata Sambo.
Sambo merancang skenario dengan menembakkan peluru ke dinding seolah-olah terjadi peristiwa tembak menembak antara Yosua dan Eliezer.
Setelah itu, Sambo mengaku memerintahkan anak buahnya menelepon ambulans.
“Jadi pada saat setelah terjadi peristiwa penembakan itu, saya menembak ke dinding, kemudian saya waktu itu memang masih panik, Yang Mulia,” katanya.
“Saya kemudian sempat memerintahkan driver untuk memanggil ambulans. Kemudian saya masuk ke dalam kembali, saya jemput istri saya untuk keluar ke rumah Duren Tiga untuk menuju ke Saguling,” kata Sambo.
Sumber: pojoksatu