WANHEARTNEWS.COM - Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung AS (34) berprofesi sebagai juru parkir di salah satu restoran di Jalan Menteri Supeno, Manahan, Banjarsari Solo. Selain juru parkir, pelaku diketahui berjualan kue pukis. Di mata teman-teman seprofesinya, AS dikenal sebagai sosok pendiam.
"Dia pendiam, kelihatan kalau lagi ngobrol sama temennya. Orangnya biasa saja, enggak se-vokal temannya," ujar ER (inisial), salah satu petugas parkir, saat ditemui Rabu, (7/12).
Dia mengaku kaget mendengar kabar kawannya tewas di Polsek Astana Anyar, Bandung. "Saya tadi denger berita dari teman teman juru parkir. Mas Agus (AS) meninggal di Bandung," ujarnya.
ER mengaku akhir akhir ini jarang bertemu dengan AS. Mengingat petugas parkir di restoran tempatnya bekerja menerapkan sistem shift 2 hari sekali.
"Saya memang jarang ketemu, enggak pernah bareng parkir di sini. Taunya dia juga petugas parkir sini," terangnya.
Menurut dia, AS telah bekerja menjadi petugas parkir di tempat tersebut sejak tahun 2019 lalu. Untuk setiap harinya AS mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun berwarna biru.
"Kalau pas tugas parkir biasanya dia pakai celana agak pendek. Saya sering lewat jadi tau juga. Pakai rompi, tapi dibelakangnya ada bordiran tulisan juru parkir," ucapnya.
Dikatakan ER, AS bekerja dari pukul 09.00 sampai 21.00 WIB. Biasanya sehari mendapatkan penghasilan sekitar Rp1 juta.
"Rp1 juta sehari biasanya, belum dipotong, masih harus setoran. Bersihnya bisa 600-700," pungkas dia.
Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri
Identitas pelaku bom bunuh diri di kantor Polsek Astana Anyar, Bandung, berhasil diidentifikasi dengan cara pemeriksaan sidik jadi. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bernama Agus.
"Hasil pemeriksaan sidik jari dan kemudian kita lihat dari face recognition, identik identitas Agus Sujarno biasa dikenal Agus Muslim," kata Sigit.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Agus Sujarno (Sujatno) lahir di Bandung 24 Agustus 1988. Dia tinggal di Kelurahan Cibangkong, Kecamatan batununggal, Kota Bandung.
Agus diketahui pernah bekerja sebagai juru parkir di salah satu rumah makan kawasan Banjarsari.
Dia tercatat pernah terlibat peristiwa peledakan bom yang dilakukan Yayat Cahdiyat pada Senin (27/2/2017) di Lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung.
"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena bom Cicendo. Sempat dihukum empat tahun. September 2021 lalu bebas," terangnya.
Agus juga merupakan pembuat bom jenis TATP. Ikut belanja bahan-bahan bom dan merakit bom bersama Yayat Cahdiyat alias Abu Salam.
Selain itu, Agus juga diketahui pernah ikut kajian khusus JAD wilayah Bandung Selatan berdasarkan perintah Abu Salam sejak Oktober sampai Desember 2017.
Sumber: merdeka