'Jangan Ada Presiden Dadakan' Menkominfo Sindir Politikus yang Berusaha Pengaruhi Jokowi Soal Reshuffle -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

'Jangan Ada Presiden Dadakan' Menkominfo Sindir Politikus yang Berusaha Pengaruhi Jokowi Soal Reshuffle

Kamis, 05 Januari 2023 | Januari 05, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-05T07:10:46Z

WANHEARTNEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyerahkan keputusan reshuffle atau perombakan kabinet kepada Presiden Joko Widodo karena itu merupakan kewenangannya.

"Secara pribadi, apalagi kami di sini kan sebagai pembantu presiden, melaksanakan kebijakan dan arahan presiden. Itu sepenuhnya ada di presiden," kata Johnny di Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (3/1/2023).

Pendapat pribadinya yang dinyatakan ke publik pun tidak akan berpengaruh pada keputusan reshuffle kabinet yang akan dilakukan Jokowi.

"Apa pengaruhnya pendapat yang disampaikan di ruang publik ini untuk keputusan presiden? Tidak (ada). Itu sepenuhnya kepada presiden," ujar Menkominfo.

Menurutnya, isu dan desas-desus terkait dengan perombakan kabinet yang tersebar di publik itu tidak bermanfaat dan hanya akan menjadi diskursus politik.

Sekretaris Jenderal Partai NasDem ini juga meminta supaya publik bisa membangun semangat gotong royong dan solidaritas nasional untuk menghadapi tantangan global yang semakin dinamis, termasuk kabinet dan pemerintahan yang kompak demi stabilitas politik nasional terjaga.

"Jangan sampai situasi, di mana butuh stabilitas politik, soliditas nasional, kegotongroyongan, diganggu dengan isu-isu yang sepenuhnya menjadi hak presiden; jangan. Lebih baik kami ngurus bagaimana bangun stabilitas," tegasnya.

Lebih lanjut, Johnny mengatakan bahwa pihak partainya menyerahkan keputusan perombakan kabinet ini sepenuhnya kepada Jokowi karena itu merupakan hak prerogatifnya.

"Penentuan anggota kabinet, perubahan anggota kabinet, adalah kewenangan prerogratif presiden; karenanya serahkan itu pada bapak presiden untuk mengambil keputusan dan kebijakannya," tuturnya.

Ia juga menyindir supaya tidak ada politikus yang berupaya memengaruhi hak prerogatif presiden dalam perombakan kabinet ini.

"Jangan sampai ada 'presiden-presiden' mendadak di republik ini. Presiden dadakan yang mencoba berasumsi dirinya sebagai presiden atau memengaruhi presiden," katanya.

Ia menegaskan Partai NasDem konsisten mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga 2024, baik di kabinet maupun di parlemen.

"NasDem adalah partai yang punya komitmen secara sungguh-sungguh mengawal dan mendukung pemerintahan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," ujar Johnny.

Sebelumnya, Senin (2/1), Presiden Jokowi meminta semua pihak menunggu soal kemungkinan perombakan Kabinet Indonesia Maju.

"Ya, tunggu saja," kata Jokowi di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin. 

Sumber: suara

×
Berita Terbaru Update
close