Heru Budi Hartono menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan.
Penunjukannya menjadi orang nomor satu di ibu kota Indonesia menuai pro dan kontra.
Apalagi, kebijakan Heru Budi yang dinilai bertolak belakang dengan aturan yang dibuat Anies Baswedan sebelumnya.
Seiring dengan hal itu, beredar kabar bahwa Heru mengaku disuruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengacak-acak kinerja Anies Baswedan.
Hal itu didapat dari unggahan yang dibagikan akun Twitter bernama @Mencaricinta99.
Dalam akun tersebut menampilkan gambar tangkapan layar artikel dari cnnindonesia.com dengan judul "Heru Budi: Saya disuruh Jokowi Acak-Acak Kerja Anis Biar Nampak Kerja Saya."
Adapun caption tambahannya sebagai berikut:
"Jika benar begitu, betapa bobroknya mental dan akhlaq pejabat model gini di rezim perusak. Ternyata dia pengangguran, penjilat tanpa jabatan, dia takut nganggur, takut miskin, takut gak makan, takut anak istrinya juga keluarga besarnya gak makan. Kesian."
Lantas benarkah kabar Heru Budi diperintahkan Presiden Jokowi untuk "mengobok-obok" hasil kerja Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sebelumnya?
PENJELASAN
Dari penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, kabar Heru Budi mengaku disuruh Presiden Jokowi untuk mengacak-acak kerja Anies tidak benar.
Faktanya, tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut saat dilakukan penelusuran ke laman resmi cnnindonesia.com, dengan mengacu pada foto Gubernur Heru Budi, tanggal dan jam postingan.
Sebaliknya, artikel yang diunggah akun Twitter itu merupakan hasil editan atau suntingan. Adapun artikel aslinya ditemukan di website CNN Indonesia dengan judul “Kinerja Heru Jadi Pj Gubernur DKI Dievaluasi 3 Bulan Sekali”.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi pengakuan Heru Budi yang diminta Presiden Jokowi untuk mengacak-acak hasil kerja mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk ke dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Sumber: suara