WANHEARTNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid mengungkapkan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan diterima dengan baik oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Nurdin menyampaikan bahwa nama Airlangga Hartarto sekaligus Ketua Umum Partai Golkar tetaplah yang menjadi prioritas calon presiden 2024 dari KIB.
Capres dari KIP diyakini sudah dipastikan dan ditentukan, lalu kini mereka dikabarkan tengah mencari cawapres yang tepat untuk Airlangga.
"Saya kira 3 partai dalam yang tergabung dalam KIB sekarang ini, sedang mengambil langkah-langkah yang tepat, cermat, jitu untuk cawapresnya," ungkap Nurdin dikutip Suara.com dari tayangan Metro TV, Selasa (03/12/2022).
Lalu, Nurdin menyebut nama Ganjar Pranowo dalam pencarian cawapres bagi Airlangga.
Nurdin menyampaikan bahwa Golkar sangat terbuka dengan Ganjar, jika memang ingin masuk dan bergabung dengan KIB.
Akan tetapi, Nurdin menyebut keterbukaan mereka terhadap Ganjar hanya sebatas sebagai cawapres.
Soal Ganjar sebagai capres dari KIB, Nurdin menyampaikan hal tersebut menjadi strategi alternatif lain.
"Pak Ganjar, bagi Golkar sangat terbuka untuk menjadi cawapres, kalau untuk capresnya itu alternatif yang kesekian, bukan alternatif yang utama," ungkap Nurdin.
Nurdin kembali menegaskan alternatif Ganjar menjadi capres tersebut bukanlah dari Golkar.
"Kalau Golkar enggak ada alternatif karena putusan Munas," tegas Nurdin.
Sementara itu, pengamat Poltik, Jerry Massie, menilai peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diusung sebagai capres akan tertutup melalui PDIP. Partai besar, PDIP tidak akan mengakomodasi Ganjar dan hanya memperjuangkan Puan Maharani sebagai capres 2024.
"Meskipun Ganjar punya peluang untuk maju, akan tetapi sangat kecil karena ada Puan," ujar Jerry.
Selain itu, dirinya juga menyoroti soal dugaan Ganjar diakomodasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golkar, PPP dan PAN.
"Hal tersebut tidak akan terjadi apabila PDIP bergabung dengan KIB. Pintu dan peluangnya makin tertutup," terangnya.
Jerry juga menduga PIDP dan KIB kemungkinan besar akan mengusung Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Puan Maharani sebagai pasangan.
"Kenapa harus Airlangga? Sebab, KIB bisa pecah jika Partai Golkar mengusung kader lain. Di situ Puan bisa ikut masuk," kata dia.
Jerry menambahkan, peluang PDIP untuk bergabung KIB masih sangat lebar lantaran parpol yang dibentuk Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri tersebut belum membuat koalisi.
Sumber: suara