WANHEARTNEWS.COM - Pernyataan dua menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), terkait upaya pemberantasan korupsi dinilai sangat berbeda. Membuat Erick Thohir dianggap sebagai antitesis dari Luhut.
Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing mengatakan, dirinya memberikan apresiasi atas sikap Erick yang menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan bersih-bersih di tubuh BUMN.
"Jadi itu pernyataan negarawan, tidak boleh satu rupiah pun uang negara bocor," ujar Emrus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/1).
Pernyataan Erick itu, kata Emrus, sangat berbanding terbalik dengan pernyataan yang disampaikan oleh Luhut yang sempat viral belakangan ini. Di mana, Luhut mempersoalkan kegiatan tangkap tangan KPK yang dianggapnya bikin nama Indonesia menjadi jelek.
"Berbeda dengan menteri yang satu itu, yang saya kritik itu. Yang mengatakan hidup sedikit-sedikit boleh lah, kalau mau bersih di surga lah. Itu kan berpihak kepada koruptor itu," kata Emrus.
"Jadi, dari dua pernyataan ini, bahwa pernyataan dari Erick Thohir ini antitesis dari pernyataan LBP. Maka saya terus terang mengatakan, pejabat-pejabat yang membuat pernyataan tidak mendukung pemberantasan korupsi, perlu dievaluasi, bila perlu direshuffle itu menterinya. Ini untuk kepentingan bangsa dan negara, tidak boleh begitu," sambung Emrus menutup.
Sumber: RMOL