WANHEARTNEWS.COM - Menteri Luhut Binsar Pandjaitan sempat dijuluki lord karena terlalu banyak jabatan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini yang membuatnya pun sempat disebut sebagai Menteri 'segala urusan' meski saat ini jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives).
Namun Politikus senior PDI Perjuangan, Panda Nababan mengungkapkan jika sosok Luhut sempat tidak terpilih menjadi menteri saat kepemimpinan Jokowi pertama kali menjabat.
Panda pun menyinggung soal kedekatan Luhut dan Jokowi yang sangat dekat sejak menjadi Wali Kota Solo.
Luhut malah penasaran namanya tidak masuk menteri Jokowi periode 2014-2019. Bahkan saking penasarannya, Luhut meminta Panda Nababan mencari tahu. Bahkan meminta langsung bertanya pada Jokowi.
"Luhut mencari saya, menemui dan minta tolong ke saya. Minta tolong, 'Pan, kok aku nggak masuk? Kau tanyalah sama Presiden Jokowi'," ujar Panda Nababan menceritakan peristiwa tersebut di TV Keadilan.
Panda pun mengingat jika pembicaraan Luhut tersebut terjadi November 2014. Panda pada akhirnya terus mencoba membantu Luhut dengan bertanya pada Jokowi.
"Kau ngomonglah, gimana sih aku sampai nggak bisa masuk?' Dia (Luhut) kayanya penasaran dan dia merasa berhak, berhak dia (menjadi menteri)," ungkap Panda.
Luhut pun terus merayu Panda supaya berkenan menanyakan perihal tersebut pada Jokowi. Karena terus ditanya, Jokowi pun mengungkapkan alasan tidak mengangkat Luhut menjadi menteri.
"Waduh Mas Panda, banyak penolakan terhadap dia. Ibu Megawati nggak setuju dia masuk, terus Pak JK nggak setuju, terus Surya Paloh nggak setuju. Bayangkan itu, 2 pimpinan partai, satu wakil saya," kata Panda, menirukan jawaban Jokowi saat itu.
Panda kemudian mengimbau Jokowi untuk lebih memanfaatkan hak prerogatifnya dalam menyusun kabinet.
Panda menilai Ketua Umum PDI Perjuangan itu pasti mengerti dengan keputusan Jokowi untuk mengangkat Luhut sebagai menteri lantaran Megawati juga pernah menjadi presiden.
"Kemudian dengan Jusuf Kalla, dia adalah tokoh Golkar, tetapi dia keluar dari Golkar karena Golkar tidak mendukung Jokowi-JK. Kemudian dia merasa risih kok ada yang secara organik masih Golkar (tapi ingin merapat ke Istana)," terang Panda.
Surya Paloh pun menolak karena keduanya pernah terlibat pertengkaran. "Mereka berdua bertengkar di Borobudur karena Luhut meminta Surya Paloh jangan mencampuri lagi Golkar karena kau sudah NasDem," jelas Panda, menirukan pernyataan Luhut kala itu.
Lagi-lagi Panda mendorong Jokowi untuk mengabaikan konflik internal Paloh dan Luhut. "Mas, mereka berdua ini konflik, mas Jokowi kena imbasnya" tandas Panda kepada Jokowi.
Sumber: suara