WANHEARTNEWS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa 2022 merupakan tahun yang berat bagi perekonomian, tak terkecuali pada pasar modal. Bahkan katanya, bursa-bursa di negara maju memperoleh catatan negatif.
"Tahun 2022 dalam semua berita pada 31 di bursa perusahaan negara-negara maju disebutkan tahun 2022 adalah tahun yang sangat brutal," kata Sri Mulyani dalam Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2023, Senin, 2 Januari 2023.
Sri Mulyani mengatakan, pada 2022 lebih dari US$30 triliun kapitalisasi pasar hilang di bursa efek. Sehingga jelasnya, para investor global tidak menghasilkan keuntungan atau create value justru kehilangan.
Dia pun berharap, dari capaian yang diperoleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para pelaku bursa dalam menutup tahun 2022. Akan menjadi bekal yang bagus dalam memasuki tahun 2023.
"Menutup tahun 2022 dengan sangat resilien, dengan tantangan yang sungguh tidak mudah. Dan ini adalah bekal yang bagus untuk memasuki tahun 2023," ujarnya.
Adapun untuk tahun 2022 kata dia, penekanan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas akan ditopang oleh pelaksanaan UU P2SK yang sudah ditetapkan.
"Hal ini akan menjadi PR bagi kami KSSK, dalam hal ini Pak Gubernur BI, kami dari Kemenkeu, OJK, dengan seluruh dewan komisionernya, dan LPS. Untuk menjalankan secara konsisten di dalam membangun pondasi sektor keuangan yang kuat, stabil, kredibel, akuntabel dan tentu dipercaya," tegasnya.
Sumber: viva