Koalisi besar yang belakangan diwacanakan bisa saja terwujud, termasuk melibatkan PDI Perjuangan (PDIP), asal tidak memaksakan Puan sebagai Capres atau Cawapres.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/4).
"Karena kedua posisi itu (Capres dan Cawapres) lebih mungkin diisi Prabowo sebagai Capres dan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden," kata Andi.
Analis Politik Universitas Nasional itu juga menambahkan, kombinasi itu (Prabowo-Erick) mengakomodasi dua kepentingan king maker koalisi besar, Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
"Jika PDIP keberatan karena tak dapat jatah, sebaiknya PDIP mengajukan calon sendiri, bisa saja Puan berpasangan dengan Yusril atau Ganjar dengan Yusril," sambung Andi Yusran.
Jika wacana itu terwujud, maka koalisi besar terdiri dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi PAN, Golkar, dan PPP, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari PKB dan Gerindra.
Sumber: rmol
Foto: Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran/RMOL