Langkah Panglima TNI menaikkan status operasi penanganan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua di Nduga dari soft approach menjadi siaga tempur, dinilai mengagetkan. Sebab, seolah pemerintah tidak bisa membuka pintu dialog dalam menangani kasus ini.
Mantan Jurubicara Presiden Gus Dur, Adhie M. Massardi salah satu yang kaget dengan peningkatan status tersebut. Menurutnya, pemerintah seolah tidak menganggap bangsa Papua sebagai warga negara Indonesia.
“Rezim Widodo ini kalau kepada rakyat sendiri bisa sangat tegas. Pintu dialog tidak pernah dibuka. Hanya pada pemerintahan Gus Dur bangsa Papua merasa jadi WNI,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/4).
Menurutnya, di era sebelum dan sesudah Presiden Gus Dur, Papua seolah hanya dijadikan ladang uang oknum penguasa. Padahal seharusnya para pemimpin memikirkan bagaimana membebaskan Papua dari berbagai derita selama ini.
“Harus ada jalan bebaskan derita Papua,” tutupnya.
Sumber: rmol
Foto: Kolase mantan Jurubicara Presiden Gus Dur, Adhie M. Massardi dan Presiden Joko Widodo/Net