Pakar ekonomi Rizal Ramli menyinggung gerakan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode yang dikomandani Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Rizal Ramli walau Luhut selama ini tidak mengaku, akan tetapi banyak bukti yang menyebut dan mengarahkan namanya sebagai pengatur di lapangan.
Rizal Ramli pun mengingatkan Luhut agar lekas tobat. Apalagi dia ingat betul Luhut adalah bagian dari tim Gus Dur yang kerap mengajarkan keadilan dan demokrasi. Seperti apa penuturan Rizal Ramli?
Rizal Baca Gerakan Senyap
Rizal Ramli sebelumnya menjelaskan adanya upaya senyap terstruktur untuk memperpanjang jabatan Presiden Jokowi 5 tahun lagi. Akan tetapi karena resistensinya cukup kuat, lalu dibuatlah rekayasa agar ada justifikasi supaya diperpanjang 3 tahun.
Rizal mencium gerakan tersebut seperti layaknya sebuah operasi militer, mulai dari ada komandannya, siapa pejabatnya, menterinya, hingga operatornya.
"Operatornya adalah ketua umum partai yang punya potensi masalah hukum, mereka ini sebetulnya istilahnya itu pasien rawat jalan KPK, dan bisa dengan cepat jadi rawat inap gitu. Jadi gampang sekali ditekan," kata Rizal Ramli di saluran Youtube Refly Harun, disitat Selasa 18 April 2023.
Operasi ini, lanjut dia, kemudian didukung oleh survei abal-abal yang menyebut 73 persen rakyat Indonesia sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Rizal Ramli Ingatkan Luhut
Akan tetapi, rencana ini terendus. Mereka disebutkan Rizal sebetulnya tengah melakukan kudeta konstitusi. Padahal konstitusi di Indonesia dengan tegas mengatakan maksimal jabatan pseorang residen itu dua kali lima tahun. Mereka juga dinilai mulai khianati amanah reformasi.
Dan hal yang menjadi luar biasanya, ada dua partai yang pemimpinnya disebut justru melakukan aksi cawe-cawe hendak melawan konstitusi.
"Dan ketahuan juga ternyata biang komandan operasinya ini Bang Luhut ya kan? Walaupun sudah bantah-membantah tapi kayaknya bukti-buktinya itu semua mengatakan memang komandannya Pak Luhut," kata Rizal Ramli.
"Saya minta Bang, jangan lupa diri lah. Abang kan dulu timnya Gus Dur yang mengajarkan keadilan dan demokrasi, masa konstitusi mau dikhianati?"
"Ya walaupun bantah-bantah, ya Saya kira Abang ini kan gagah kelihatannya. Eh malah ngeles nggak ngaku kayak politisi kalengan saja. Lebih bagus ngaku, tobat, mari kita perbaiki demokrasi di Indonesia ini," kata Rizal Ramli ingatkan Luhut.
Menurut dia, ada pihak yang sebenarnya menganggap untuk mengontrol Indonesia harus dicari tokoh-tokoh yang bermasalah secara hukum dan personal. Sehingga mereka ibarat kerbau yang bisa dicocok hidungnya kiri dan kanan.
Model pengelolaan politik seperti inilah yang dinilai Rizal Ramli sangat primitif, dan bertentangan dengan etika, serta sangat bertentangan dengan itikad hendak membuat Indonesia jadi lebih hebat.
"Maaf dah teknik penguasaan politik pengelolaan politik macam begini sangat kuno. Jahat ya," kata Rizal Ramli.
Sumber: poskota
Foto: Rizal Ramli ingatkan Luhut. Foto: Kolase/Ist.