WANHEARTNEWS.COM - Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Lampung, Sorta Delima Lumban Tobing menyatakan sudah melakukan pemeriksaan terhadap Dhawang Delvie, seorang sipir Lapas Rajabasa yang viral di media sosial karena flexing kekayaannya.
Sorta menyatakan, setelah ramai diberitakan sipir atas nama Dhawang sudah ditarik ke Kanwil Kemenkumham Lampung untuk menjalani pemeriksaan dan pembinaan.
“Sudah kita tarik ke Kanwil Kemenkumham Lampung untuk menjalani pemeriksaan, namun hingga saat ini belum diputuskan jenis hukuman disiplin seperti apa yang akan dijatuhkan kepada yang bersangkutan,” ujar Sorta Lumban Tobing kepada wartawan, Rabu (26/4).
“Dari pemeriksaan awal, kami dapati fakta-fakta bahwa sebenarnya kekayaan yang dipamerkan saudara Dhawang tak semunya milik pribadinya, seperti moge yang diposting tahun 2020, sebenarnya yang bersangkutan hanya menumpang foto untuk bergaya di atas moge dan bukan barang miliknya,” katanya lagi.
Dikatakan dia, terkait postingan kolam renang memang diakui yang bersangkutan berada di rumah pribadinya yang dibeli tahun 2020 seharga 200 juta. Dia menyebutkan rumah tersebut dibelinya dengan dana yang sebagian besar berasal dari bantuan mertuanya sebagai pengusaha.
“Iya, itu rumah Dhawang, tapi itu dibeli dari bantuan mertuanya yang merupakan pengusaha,” tambah Sorta.
Sorta juga menjelaskan bahwa rumah sakit yang ramai diberitakan di medsos sebenarnya adalah klinik bersalin milik mertuanya di daerah Lampung Selatan yang sudah berdiri sejak tahun 2009 dan bukan merupakan miliknya.
“Demikian keterangan yang bersangkutan dalam pemeriksaan Tim yang dipimpin oleh Kadivpas Farid Junaedi,” ujar Sorta.
Sorta menjelaskan bahwa Dhawang merupakan pegawai golongan III a dengan masa kerja 13 tahun dan memiliki gaji sekitar Rp 8 jutaan perbulan. Dia juga tercatat memiliki usaha pemeliharaan burung khusus untuk mengikuti kontes tingkat daerah maupun tingkat nasional.
Sementara istrinya berprofesi sebagai bidan dengan status ASN di puskesmas dan punya pekerjaan sampingan membantu layanan kesehatan di klinik bersalin milik orang tuanya.
Terkait isu soal ada bisnis catering yang dijalankan Dhawang di dalam lapas, Sorta dengan tegas membantahnya.
“Di lapas Rajabasa memang ada kantin yang dikelola oleh koperasi Lapas Rajabasa. Kantin itu menyediakan barang kebutuhan sehari-hari dan makanan jadi untuk pegawai dan narapidana,” pungkasnya.
Sumber: RMOL