Amien Rais Sebut Surya Paloh Dapat Hidayah, Minta Ketum NasDem Lakukan Skema Serangan Balik -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Amien Rais Sebut Surya Paloh Dapat Hidayah, Minta Ketum NasDem Lakukan Skema Serangan Balik

Sabtu, 20 Mei 2023 | Mei 20, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-19T23:42:53Z

WANHEARTNEWS.COM - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais meminta Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh agar tidak diam saja saat Sekjen NasDem yang juga Menteri Kominfo, Johnny G Plate ditetapkan tersangka kasus korupsi proyek BTS BAKTI Kominfo. 

Amien meminta Paloh melakukan skema serangan balik dan tidak terus menerus defensif. Mantan Ketua Umum PAN tersebut meminta Surya Paloh tidak diam saja. 

"Video singkat saya ini berjudul Bung Surya Paloh Please Fight Back. Jadi Bung Surya Paloh silakan bisa pukul balik jangan hanya diam saja," kata Amien melalui video yang diunggah melalui Twitternya @realAmienRais pada Jumat (19/5/2023).


Amien mengaku tak suka bila Paloh menunjukkan sikap lembek ketika bawahannya terseret dalam kasus korupsi. Menurut dia, kasus korupsi yang menyeret Johnny G Plate menjadi kesempatan emas bagi Paloh untuk membongkar kasus korupsi yang melibatkan orang-orang di lingkaran Jokowi. 

"Singkat kata Pak Paloh harus tegak dan tegas berdiri. Maaf Pak jangan bermental lembek ini Anda punya peran besar sekali. Peristiwa Johnny Plate bisa jadi gerbang lebar buat membongkar juga korupsinya konco-konco Pak Jokowi," tandasnya. 

"Jadi buat lah konferensi pers yang tanpa tedeng aling-aling supaya apa, supaya terjadi saling bongkar antara dua kubu yang pernah bersatu dan ini berseteru. Insya Allah rakyat pasti merasa lega bahagia bila hal ini terjadi,"Amien menegaskan.


Menurut Amien, Surya Paloh kini sudah mendapat hidayah. Sementara Jokowi, lanjut dia, masih bertahan untuk tetap menyengsarakan rakyat dengan memberi karpet merah kepada para konglomerat dan korporat. 


"Sedangkan Jokowi jelas ingin meneruskan langkah-langkahnya yang menyengsarakan banyak rakyat dan menguntungkan kalangan konglomerat dan koporaktokrat, mungkin dalam bahasa agama Jokowi bertahan dalam dholalah, semacam kesesatan, ya kesesatan politik kesesatan ekonomi mungkin juga kesesatan moral yang berakhir dengan robohnya demokrasi Indonesia," tutupnya. 

Sumber: suara
×
Berita Terbaru Update
close