WANHEARTNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamin investasi di Indonesia akan sangat menjanjikan. Hal ini diungkapkannya ketika bertemu 24 perusahaan Jepang dalam forum CEO Meeting, di sela-sela agenda KTT G7 yang berlangsung pada 19-21 Mei di Hiroshima, Jepang.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan dalam pertemuan tersebut Jokowi mengajak bos-bos Jepang untuk investasi di sektor-sektor prioritas di Indonesia, di antaranya yaitu hilirisasi industri, transisi energi dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Presiden menyatakan bahwa berinvestasi di Indonesia sangat menjanjikan, terdapat komitmen kuat dari pemerintah untuk terus meningkatkan iklim investasi dan daya saing," kata Menlu Retno dalam keterangan persnya, dikutip Senin (22/5/2023).
Adapun, agenda CEO Meeting dihadiri oleh 33 peserta yang mencakup 2 lembaga keuangan Jepang yakni Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan Bank for International Cooperation (JIBC).
Selain itu, turut hadir 4 asosiasi perusahaan Jepang yaitu Japan External Trade Organization (JETRO), Japan International Association for the Industry of Building and Housing (JIBH), JBC, dan JCODE.
Selanjutnya, 24 perusahaan Jepang dan 3 wakil pemerintah Jepang termasuk Penasihat Khusus PM Jepang, Mori Masafumi. Pertemuan ini membahas potensi investasi di sektor prioritas Indonesia, terutama dalam pembangunan IKN.
"Kehadiran Penasihat PM Jepang menunjukkan komitmen pemerintah Kepang untuk mendukung kerja sama investasi dengan Indonesia khususnya untuk pembangunan IKN," ujarnya.
Jokowi juga disebut memamerkan kondisi ekonomi Indonesia yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Hal ini tercermin dari proyeksi IMF bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh 5 persen tahun 2023 dan 5,1 persen pada 2024.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia dan G20. Kondisi inilah yang menjadi keyakinan Jokowi bahwa investasi di RI akan sangat menjanjikan ke depannya.
"Bapak Presiden juga beberapa kali menyampaikan senang bekerja dengan Jepang karena kualitasnya bagus, namun mengharapkan harganya lebih kompetitif," jelasnya.
Dalam pertemuan ini, Jokowi berhasil membujuk sejumlah perusahaan di antaranya 5 MOU antara Otorita IKN dengan JICA, JBIC, JBIH, JCODE, dan UR. Kemudian, 24 Letter of Intent (LoI) antara Otorita IKN dengan perusahaan Jepang di IKN.
Sumber: bisnis